Prajurit Paskhas Lanud Supadio Laksanakan Jungar, Tingkatkan Kemampuan sebagai Pasukan Tempur Elit TNI AU

- 14 Februari 2021, 10:14 WIB
JUNGAR - Paskhas TNI AU dari Yonko 465 dan Denhanud 473 Lanud Supadio, melaksanakan Jungar, Kamis, 11 Feberuari 2021.
JUNGAR - Paskhas TNI AU dari Yonko 465 dan Denhanud 473 Lanud Supadio, melaksanakan Jungar, Kamis, 11 Feberuari 2021. /Aep Mulyanto/Kalbar Terkini

Sementara, pada penerjunan free fall, ada 14 prajurit, yang dipimpin oleh Letkol Pas AJL Tobing, Pabandyapam Siintel Korpaskhas. Pada penerjunan free fall, 14 prajurit komando ini melompat dari ketinggian 8.000 feet.

“Menyandang status sebagai Paskhas TNI AU, para prajurit wajib selalu menjaga kemampuan dan kualifikasinya. Salah satu ciri khas tersebut adalah kemampuan terjun dari ketinggian tertentu,” lanjut Letkol Pas Jhoni.

Pelaksanaan Jungar sendiri berjalan lancar. Sejak persiapan hingga pendaratan 90 prajurit Jungar Statik, mendarat dengan mulus. Demikian pula 14 prajurit Jungar free fall, setelah terjun dan mengangkasa beberapa waktu, mereka berhasil mendarat di depan Appron Lanud Supadio dengan selamat dan aman tanpa ada masalah apapun.

Baca Juga: Cek Lokasi Kayu Ilegal, Mobil KPH Putussibau Malah Dibakar

Letkol Pas Jhoni juga menjelaskan, sebagai satuan khusus yang keberadaanya untuk mengamankan Alutsista TNI AU di lanud Supadio, maka harus selalu berlatih intensif dalam rangka meningkatkan kemampuan.

“Agar selalu siap siaga menghadapi segala kemungkinan yang ada. Dengan rutin berlatih dan melakukan penyegaran, maka bisa diukur kemampaun para prajurit,” paparnya.

Sehari sebelum terjun, seluruh personel yang melaksanakan Jungar, harus mengikuti tahap persiapan, di antaranya adalah swab antigen, karena saat ini masih dalam pandemi Covid-19. Kemudian dilaksanakan briefing penerjunan dan safety oleh Kalambangja.

“Tentunye, persiapan terbaik dilakukan, sehingga dalam pelaksanaannya berjalan lancar dan aman, zero exident. Kita juga selalu memperhatikan prosedur emergency, jangan lengah, jaga konsentrasi, dan fokus pada saat penerjunan,” ujar Letkol Pas Jhoni, yang setahun lalu memimpin pasukan ke Papua, Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pam Rahwan) Bandara.

“Terutama ingat prosedur exit, melayang, pencabutan parasut, dan landing,” lanjutnya.

Prajurit Paskhas tidak pernah bisa melupakan tugas pokok dengan kualifikasi khas tempur matra udara, namun juga menguasai kualifikasi tempur darat dan laut.

Halaman:

Editor: Ponti Ana Banjaria


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x