Kopda TNI Dirus, Babinsa Penolong Warga Miskin di Tapal Batas Malaysia

18 Juni 2021, 22:03 WIB
TAPAL BATAS NEGARA - Kopda TNI Dirus dan timnya menancapkan tiang untuk Sang Saka Merah Putih di depan sebuah rumah yang dibangunnya bagi warga miskin di pedalaman perbatasan Kalbar dan Negara Bagian Serawak, Federasi Malaysia.(FOTO: DOK PRIBADI/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS /Dok pribadi

BENGKAYANG,  KALBAR TERKINI -   Kopral Satu (Koptu) TNI Dirus  kerap meneteskan air mata saban melihat masih tingginya tingkat kemiskinan di pedesaan wilayah perbatasan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), dan Negara Bagian Serawak, Federasi Malaysia.

Keterpanggilan  untuk melakoni kegiatan sosial berawal pada 2020,  ketika Dirus yang sedang bertugas,  melihat sebuah rumah reyot di Desa Goagoma, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang.  "Kondisi rumah panggung ini hampir roboh, ada tiang penyangga yang sudah sudah patah," katanya kepada Kalbar-Terkini.com di Bengkayang, Kamis, 17 Juni 2021.

 Baca Juga: Risiko longsor di Tulungagung Capai 27.541 Hektar, BNPB: Waspada Longsor Susulan

Menurut Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Koramil 06 Samalantan, Kodim  1202/Singkawang ini, rumah itu dihuni oleh satu keluarga besar. Jumlahnya  11  orang, yang terdiri dari kakek-nenek, anak-anak mereka, serta balita hingga bayi.

"Benar-benar saya meneteskan air mata melihat kondisi rumah dan keluarga besar ini," lanjut Dirus, yang pada 2021 dinobatkan sebagai Babinsa Terbaik oleh Komandan Korem 121/Abw,  Brigjen TNI Ronny SA P.

Dirus kemudian berinisiatif melakukan pencarian dana termasuk merogoh koceknya sendiri untuk merenovasi rumah tersebut di wilayah Monterado, suatu kawasan penambangan emas yang sangat terkenal pada masa silam.

Baca Juga: Sandiaga Uno Ingin Event Internasional di Singkawang, Reaksi Masyarakat Kalbar: Terimakasih Pak SandiUno

"Saya akhirnya tergerak untuk  memberanikan diri merenovasi rumah itu. Alhamdullilah sekarang bisa layak huni. Inilah momentum pertama saya untuk kelak ikut meringankan beban hidup warga yang sangat  butuh pertolongan," lanjut Babinsa kelahiran Kabupaten Bengkayang ,3 Oktober 1980 ini.

Kegiatan-kegiatan  sosial dilakukan di sela-sela tugasnya  sebagai Babinsa. Tugas mulia sebagai 'pagar hijau' negara membuat Dirus sangat memahami  realitas sosial di wilayah teritorialnya.

Sejak itulah Dirus  menjalankan panggilan hidupnya, yang suatu panggilan ilahi, juga bisa terlaksana atas bantuan berbagai donatur dari sosialisasinya melalui media sosial.  

Suami dari Huberta Lingling S Sos, Kepala Tata Usaha di SMK Negeri  1  Kecamatan Monterado ini, tak pernah mengeluh selama menggeluti aktivitas kemanusiaannya, sekalipun tugas utamanya  sebagai Bintara,  tidaklah gampang.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo Anies Baswedan Tanpa Dukungan PDIP, Nettizen: Fokus Tekan Angka Kemiskinan

"Saya tergerak hati, karena kasihan melihat banyak rumah warga yang tidak layak huni,  karena mereka sangat miskin. Sebagai Babinsa, saya tahu betul kondisi sosial masyarakat di desa-desa binaan saya ini, di mana  saya  turun langsung ke lapangan, melihat kondisi warga yang serba kekurangan," ujar Dirus.

"Setelah rumah pertama itu," katanya, "saya kembali membedah rumah warga lainnya yang berkondisi sama di kampung yang sama," ujar Dirus, yang juga ikut  bekerja membangun rumah-rumah warga yang direnovasi.

Dirus sekarang ini membedah lagi  88 unit rumah rumah warga di Kelurahan Sagatani, Kecamatan  Singkawang Selatan.  Kota Singkawang. Di antaranya, rumah milik Pardianto (59), yang dihuni bersama istri dan tujuh anak, yang semuanya masih kecil.

Baca Juga: Gadis 14 Tahun di Singkawang jadi Korban Pelecehan Seksual Setelah Chating di Medsos, Polisi Amankan Pelaku JN

Selagi Diberi Nafas oleh Tuhan

" Selagi saya masih diberikan nafas oleh Tuhan," kata Dirus,  "saya akan  tetap memperjuangkan masyarakat yang kurang mampu. Sekarang rumah itu hampir jadi. Puji Tuhan, alhamdulillah, rumahnya sudah ditempati,  walaupun baru 85 persen selesai."

Dirus dengan rendah hati mengakui bahwa semua kegiatan kemanusisaan yang dilakukannya, tak lepas pula dari bantuan donatur.

 

"Bagi saya, tugas sebagai seorang prajurit memang harus begini, ikhlas mengabadikan diri untuk rakyat," lanjut ayah empat anak yang juga pemegang Dan III Karate Kushin Ryu-M Karate-do Indonesia (KKI).

"Lagipula, saya tidak tahan, jika tidak membantu mereka yang butuh pertolongan,  tapi tentunya sebatas kemampuan saya. Saya sekeluarga merasa terberkati dan bahagia,  jika bisa menolong orang lain yang susah."

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19 di Jawa Barat, Ridwan Kamil Siapkan 3000 Kasur Baru untuk Pasien Corona

"Saya juga melihat banyak jalan dan jembatan rusak, padahal ini adalah akses masyarakat ke Singkawang. Bahkan, banyak yang rusak parah, tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat," tambahnya.

Tapi,  katanya lagi, "ada yang sudah saya tangani. Umpamanya,  membangun jalan dan jembatan, dengan menyewa eksavator untuk pelebaran jalan, membuat parit, dan meratakan jalan yg rusak parah sepanjang tiga kilometer. Alhamdullilah,  berhasil."

Dirus berencana menggelar Aksi 1.000 Jamban bagi masyarakat di wilayah kerjanya. Ini mengingat tak sedikit rumah warga yang tidak dilengkapi sistem jamban yang layak.

"Masih banyak warga yang membuang hajat di hutan. Makanya,  setelah membagikan puluhan jamban, saya berencana melakukan aksi 1.000 jamban ini. Mohon doa, dan dukungan dari  siapa saja yang rela berbagi rezeki," tandas Dirus.***

 

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler