BENGKAYANG, KALBAR TERKINI - Kopral Satu (Koptu) TNI Dirus kerap meneteskan air mata saban melihat masih tingginya tingkat kemiskinan di pedesaan wilayah perbatasan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), dan Negara Bagian Serawak, Federasi Malaysia.
Keterpanggilan untuk melakoni kegiatan sosial berawal pada 2020, ketika Dirus yang sedang bertugas, melihat sebuah rumah reyot di Desa Goagoma, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang. "Kondisi rumah panggung ini hampir roboh, ada tiang penyangga yang sudah sudah patah," katanya kepada Kalbar-Terkini.com di Bengkayang, Kamis, 17 Juni 2021.
Baca Juga: Risiko longsor di Tulungagung Capai 27.541 Hektar, BNPB: Waspada Longsor Susulan
Menurut Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Koramil 06 Samalantan, Kodim 1202/Singkawang ini, rumah itu dihuni oleh satu keluarga besar. Jumlahnya 11 orang, yang terdiri dari kakek-nenek, anak-anak mereka, serta balita hingga bayi.
"Benar-benar saya meneteskan air mata melihat kondisi rumah dan keluarga besar ini," lanjut Dirus, yang pada 2021 dinobatkan sebagai Babinsa Terbaik oleh Komandan Korem 121/Abw, Brigjen TNI Ronny SA P.
Dirus kemudian berinisiatif melakukan pencarian dana termasuk merogoh koceknya sendiri untuk merenovasi rumah tersebut di wilayah Monterado, suatu kawasan penambangan emas yang sangat terkenal pada masa silam.
"Saya akhirnya tergerak untuk memberanikan diri merenovasi rumah itu. Alhamdullilah sekarang bisa layak huni. Inilah momentum pertama saya untuk kelak ikut meringankan beban hidup warga yang sangat butuh pertolongan," lanjut Babinsa kelahiran Kabupaten Bengkayang ,3 Oktober 1980 ini.
Kegiatan-kegiatan sosial dilakukan di sela-sela tugasnya sebagai Babinsa. Tugas mulia sebagai 'pagar hijau' negara membuat Dirus sangat memahami realitas sosial di wilayah teritorialnya.