Bahaya Kabut Asap Karhutla Mengancam, Curah Hujan di Kalbgar Rendah hingga Akhir Februari

26 Februari 2021, 07:50 WIB
Grafis potensi kemudahan terjadinya Karhuta di Kalbar berdasarkan data dari BMKG Kalbar /Kalbar Terkini/Mulyanto Elsa

 

PONTIANAK, KALBAR TERKINI - Ancaman bencana Kabut Asap karena terjadinya Kebarakan Hutan dan Lahan (Karhutla), semamkin mengintai masyarakat Kalbar.

Terutama terjadi di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, yang beberapa waktu ini semakin banyak titik api.

Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalbar, curah hujan di Kalbar masih rendah hingga akhir Februari 2021.

Baca Juga: Ini Solusi dari Gubernur Kalbar untuk Dua Daerah yang Siaga Darurat Karhutla

Baca Juga: Wujudkan Langit Biru di Kalbar, Pangdam XII/Tpr Paparkan Sinergi Pentahelix Penanganan Karhutla

Rendahnya curah hujan atau cuaca panas dapat memicu potensi mudahnya terjadi karhutla.

Hal ini dikarenakan berkurangnya cadangan air untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, dan lain sebagainya. Lalu peningkatan suhu udara, dan lain-lain.

BMKG menyebutkan, titik panas (hotspot) tersebar di seluruh wilayah di Kalbar. Tidak hanya di Kabupaten Kubu Raya, Ketapang, dan Kota Pontianak. Namun juga meluas ke Kabupaten Kayong Utara, Mempawah dan sekitarnya.

Diprakirakan Kalbar bagian barat potensi hujan rendah masih akan berlangsung hingga akhir Februari 2021. Kalbar bagian timur diprakirakan terdapat potensi hujan lebih dari 50 mm.

Baca Juga: Rakor Karhutla, Kapolda Kalbar Pastikan Tindakan Preventif Cegah Kebakaran

Baca Juga: Apresiasi Pemadam dan Relawan Karhutla, Pemkot Pastikan Beri Reward

Berdasarkan informasi dari BMKG Kalbar, melalui Instagram @info_bmkg_kalbar, pada Jumat, 26 Februari 2021, Pantauan citra radar cuaca sehari terakhir menunjukkan kondisi secara umum berawan di wilayah Kalbar.

Pantauan satelit cuaca pagi ini menunjukkan belum adanya pertumbuhan awan penghujan di sebagian wilayah kabupaten/kota di Kalimantan Barat.

Prakiraan garis angin pada ketinggian 3.000 feet mengindikasikan hari ini terdapat pola pusaran angin ditengah pulau Kalimantan yang menyebabkan bergeraknya masa udara menuju kearah wilayah tersebut sehingga mengurangi potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Kalimantan Barat Model potensi hujan mengindikasikan hingga enam hari ke depan potensi hujan di wilayah Kalbar masih cenderung rendah.

Pantauan hotspot (titik panas) 24 jam terakhir menunjukkan adanya 325 titik hotspot di wilayah Kalbar.

Perlu diwaspadai potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat tanggal 26 Februari hingga 3 Maret 2021, karena sebagian besar wilayah Kalimantan Barat masuk kategori mudah hingga sangat mudah.

Baca Juga: Hubungkan Jalur Darat Indonesia-Malaysia, Kalbar Bakal Miliki Lima Terminal Internasional

Baca Juga: Situasi di Myanmar Berbalik, Warga pro-Junta Gunakan Pisau Serang Pendemo

BMKG Kalbar juga mengimbau untuk mewaspadai potensi rendahnya curah hujan yang bisa berlangsung hingga akhir Februari 2021 di wilayah Kalbar bagian barat hingga tengah (Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, Kubu Raya, Mempawah, Bengkayang, Sambas, Landak, Sanggau, Kota Pontianak, dan Singkawang).

“Harus semakin waspada, karena kondisi ini membahayakan semuanya. Selain masih harus fikus menangani pandemic Covdi-19, kita bersama-sama menjaga jangan sampai terjadi Karhutla,” ujar Gubernur Kalbar, Sutarmidji. ***

  

Editor: Ponti Ana Banjaria

Tags

Terkini

Terpopuler