Sosialisasi Soal Virus Nipah, Paolus Hadi Harapkan Masyarakat Memahami Penyakit Ini

25 Februari 2021, 13:19 WIB
Pasien Covdi-19 mendapat perawatan intensif. /Kalbar Terkini/Mulyanto Elsa

SANGGAU, KALBAR TERKNI - Ancaman virus Nipah, yang disebut-sebut berpotensi menjadi pandemi baru dan berasal dari Malaysia, harus diwaspadai semua pihak.

Untuk itu, sebagai wilayah perbatasan, Bupati Sangga, Paolus Hadi meminta semua pihak untuk mewaspadai potensi

“Terutama kepada para camat dan kepala desa, saya meminta untuk melakukan upaya pencegahan dan antisipasi penyebaran virus tersebut,” tuturnya.

Baca Juga: Ancaman Virus Nipah, Pemkab Sanggau Perketat Jalur Perbatasan Malaysia

Baca Juga: Truk Terbakar di Sanggau-Kalbar, Diduga Milik Toko Modern Indomaret

PH, sapaan akrabnya, memnita para camat, khususnya di wilayah perbatasan, untuk selalu berkoordinasi ke pihak desa dan PLBN.

“Desa harus paham adanya penyakit ini agar apa yang bupati sampaikan dapat ditindaklanjuti dan segera diawasi. Sampaikan terkait virus ini kepada masyarakat di perbatasan dan Kabupaten Sanggau,” ujar PH.

Bupati Sanggau dua periode ini menegaskan, pemahaman terkait ciri-ciri, bagaimana penularannya hingga apa-apa yang harus dihindari untuk mencegah penularan virus tersebut harus tersampaikan dengan baik ke masyarakat.

“Masyarakat harus tahu kalau ada penyakit ini. Peran kepala desa sangat penting untuk mensosialisasi tentang surat bupati dan apa itu virus nipah. Ini penting agar masyarakat wapada dan patuhi surat bupati,” ucapnya.

Baca Juga: Gelar Penataran Pelatih Kader Tracer Covid-19, Kodam XII/Tpr Gelar Terus Genjot Penanganan Pandemi

Baca Juga: Dikembangkan Samsung Display, Layar Lipat Oppo-Xiaomi dan Google Segera Meluncur Tahun ini

Untuk diketahui, sebagai respon terhadap potensi ancaman virus yang berasal dari Malaysia tersebut, Bupati Sanggau Paolus Hadi pun sudah mengeluarkan surat terkait imbauan pencegahan dan antisipasi penyebaran virus Nipah di Kabupaten Sanggau.

Surat bernomor: 524/448/Disbunnak.E tanggal 2 Februari 2021 itu ditujukan kepada para camat se-Kabupaten Sanggau.Melalui surat tersebut, para camat diminta untuk menyampaikan lima hal penting kepada masyarakat.

Pertama, melarang pemasukan babi hidup atau daging babi mentah dari Malaysia. Kedua, melakukan pola hidup sehat dengan cara menjaga hygiene personal yang baik.

Ketiga, jus yang tidak dipasteurisasi tidak boleh diminum dan buah harus dicuci, dikupas atau dimasak sebelum dimakan. Keempat, melakukan sanitasi yang baik pada kandang babi.

Kelima, melaporkan ke dinas terkait jika ditemukan babi yang menunjukkan gejala pernafasan dan syaraf.

Baca Juga: Stop Penerbangan Internasional Akibat Kerugian 5,5 Miliar Dolar, Qantas: Dampak Covid-19 Mengejutkan

Baca Juga: Polisi Virtual Mulai Aktif Patroli Media Sosial, Ini Penjelasan Kabid Humas Polda Kalbar

Anggota DPRD Kabupaten Sanggau Yuvenalis Krismono meminta pemerintah daerah mewaspadai potensi ancaman virus Nipah (NiV) yang menjadi kekhawatiran para ahli kesehatan dunia. Terlebih virus tersebut disebut-sebut berpotensi menjadi pandemi baru.

"Kita harus waspada terhadap ancaman virus ini. Langkah-langkah antisipasi perlu dilakukan Pemkab Sanggau melalui dinas terkait. Salah satunya memberikan edukasi ke masyarakat terkait virus ini. Terlebih Kabupaten Sanggau berbatasan langsung dengan Malaysia," ujarnya.

Menurut Ketua Umum Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau (PDKS) ini, masyarakat perlu diberikan pemahaman terkait ciri-ciri, bagaimana penularannya hingga apa-apa yang harus dihindari untuk mencegah penularan virus tersebut. 

"Ini yang perlu disosialisasikan ke masyarakat," harap Krismono. ***

Editor: Ponti Ana Banjaria

Tags

Terkini

Terpopuler