Norwegia Tutup Bandara pasca Kemunculan Drone Misterius, Perdana Menteri: Mata-mata Rusia!

- 20 Oktober 2022, 06:10 WIB
Ilustrasi drone bunuh diri Iran yang dipesan Rusia
Ilustrasi drone bunuh diri Iran yang dipesan Rusia // Washington Post

 

KOPENHAGEN, KALBAR TERKINI- Pemerintah Norwegia curiga bahwa sejumlah infrastruktur utamanya dimata-matai oleh Rusia.

Hingga Rabu, 19 Oktober 2022, sejumlah drone misterius terlihat terbang di Bandara Bergen, kota terbesar kedua di setelah Kopenhagen, Ibukota Norwegia.

Pada hari yang sama, drone juga dilaporkan terlihat di atas sebuah bandara kecil domestik di Kota Foerde.

Baca Juga: Fakta Menarik Anders Breivik, Pembantai 77 Warga Norwegia: Ternyata Sudah Dikutuk Ibu Kandung Sejak Kandungan

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Rabu, badan keamanan domestik Norwegia langsung mengambil alih penyelidikan penampakan drone itu.

Ini terjadi hanya beberapa jam setelah Bandara Burgen ditutup sebentar, karena penduduk setempat melihat setidaknya satu drone di dekatnya.

Bandara Bergen, yang berada di dekat pangkalan angkatan laut utama Norwegia, ditutup sekitar pukul 06:30.

Ruang udara di daerah itu juga ditutup, dan dibuka kembali 2,5 jam kemudian.

Baca Juga: Jet MiG-31 Rusia Vs Norwegia Nyaris Baku Tembak: Konflik Perbatasan 900 Tahun!

Juru Bicara Dinas Keamanan Kepolisian Norwegia (PST Bergen Rjan Djuvik menyatakan, beberapa penampakkan pesawat tak berawak dilaporkan di dekat bandara.

“Bisa juga pengamatan yang bisa berupa fenomena lain, misalnya cuaca,” kata Djuvik.

"Kami yakin setidaknya ada satu," lanjutnya.

Di utara Bergen, drone dilaporkan muncul di dekat Bandara Foerde, yang juga ditutup sementara, menurut kantor berita Norwegia, NTB.

Banyak penampakan drone telah dilaporkan di dekat platform migas lepas pantai dan infrastruktur penting Norwegia lainnya.

Menurut Hedvig Moe, Wakil Kepala Dinas Keamanan Polisi Norwegia, penampakkan drone itu terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

“Kami percaya (penerbangan drone) dilakukan dengan cara yang membuat sulit untuk mengetahui siapa yang sebenarnya berada di baliknya,” ujarnya.

Tetapi, pihak berwenang Norwegia mencurigai keterlibatan Rusia dalam mengoperasikan kendaraan udara tak berawak itu.

'Pesawat tak berawak ini dapat digunakan untuk spionase, atau hanya untuk menciptakan ketakutan,” kata Moe.

Rusia diklaim hanya memiliki lebih banyak keuntungan, dan juga lebih sedikit kerugian.

Ini terkait kegiatan intelijennya di Norwegia sekarang ini dibandingkan dengan situasi sebelum perang.

“Itu hanya karena Rusia berada dalam situasi terdesak akibat perang (di Ukraina) dan terisolasi oleh sanksi," katanya dalam konferensi pers.

Menurut Moe, Norwegia berada dalam situasi politik-keamanan yang tegang.

"Pada saat yang sama, gambaran ancaman yang kompleks dan tidak jelas, dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat,” katanya.

Setidaknya, tujuh warga Rusia ditahan selama beberapa minggu terakhir karena menerbangkan drone atau mengambil foto situs sensitif di Norwegia.

Seorang pria berusia 47 tahun dengan kewarganegaraan ganda Rusia dan Inggris dipenjara pada Rabu.

Dia dipenjara dua minggu karena dicurigai menerbangkan drone di Kepulauan Arktik Svalbard di Norwegia, NTB melaporkan.

"Dia dituduh melanggar sanksi yang mulai berlaku setelah Rusia berperang melawan Ukraina,"kata Moe, yang menolak menjelaskan lebih lanjut.

Di bawah hukum Norwegia, pesawat yang dioperasikan perusahaan atau warga negara Rusia, dilarang mendarat, lepas landas, atau terbang di atas wilayah Norwegia.

Walaupun bukan anggota Uni Eropa, tetapi Norwegia mencerminkan gerakan blok tersebut.

“Tidak dapat diterima bahwa intelijen asing menerbangkan drone di atas bandara Norwegia," kecam Perdana Menteri Jonas Gahr Støre.

"Rusia tidak diizinkan menerbangkan drone di Norwegia,” lanjutnya, dikutip dari lembaga penyiaran NRK.

“Kami tidak ingin ada orang yang menerbangkan pesawat jenis ini di atas instalasi penting di Norwegia," tambah Store.

Sementara itu, Selasa, operator Bandara Avinor menyatakan kepada NRK tentang 50 kemungkinan pengamatan drone.

Penampakkan ini telah dilaporkan di bandara sipil Norwegia sepanjang 2022, yang 27 di antaranya terlihat sejak Juli.

NTB menyatakan, 17 dan 14 penampakan drone dilaporkan masing-masing pada 2021 dan 2020, sedangkan jumlahnya 44 pada 2019.

"PST berencana bekerja sama dengan lembaga kepolisian setempat yang telah melakukan penyelidikan, kata Moe.

Negara-negara Eropa lainnya meningkatkan keamanan di sekitar infrastruktur energi, internet, dan listrik utama.

Hal ini terutama dilakukan menyusul ledakan bawah laut bulan lalu.

Ledakan ini merusak dua pipa gas alam di Laut Baltik yang dibangun untuk mengirimkan gas Rusia ke Jerman.

Jaringan pipa Nord Stream yang rusak di Swedia dan Denmark mengeluarkan sejumlah besar metana, gas rumah kaca yang kuat, ke udara.***

Sumber: The Associated Press

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x