Athony Blinken: Xi Jinping tak Sabar Caplok Taiwan!

- 19 Oktober 2022, 07:45 WIB
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, kanan, berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi selama pertemuan di Nusa Dua di pulau resor Indonesia Bali, 9 Juli.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, kanan, berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi selama pertemuan di Nusa Dua di pulau resor Indonesia Bali, 9 Juli. /AP-Yonhap


KALBAR TERKINI - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memprediksi bahwa China di bawah pemerintahan Xi Jinping bertekad segera mencaplok Taiwan.

"Dalam waktu yang jauh lebih cepat,” katanya kepada mantan Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice di Universitas Stanford, AS, Senin, 17 Oktober 2022

Alih-alih bertahan dengan status quo yang didirikan dengan cara yang positif, [Beijing telah membuat] keputusan mendasar bahwa status quo tidak lagi dapat diterima.

"Rencana China untuk mencaplok Taiwan bergerak 'jauh lebih cepat' di bawah Xi (Presiden Xi Jinping)," kata Blinken.

Baca Juga: Amerika Diterjang Penyakit-penyakit Mematikan: Polio Maut Ditemukan di Air Limbah

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Guardian, Selasa, 18 Oktober 2022, Blinken memperingatkan, ekonomi glonal segera terganggu jika Taiwan diambil alih.

Komentar Blinken ini datang ketika partai Komunis yang berkuasa di China bertemu untuk kongres dua kali dalam satu dekade.

Inilah pertemuan terpenting dari siklus politiknya.

Dalam pidato utama yang membuka konklaf pada Minggu, Xi menjelaskan rencananya agar Taiwan tetap menjadi inti dari rencananya tentang 'peremajaan' China.

Baca Juga: Elnaz Rekabi, Pemanjat Tebing Iran Hilang di Korsel: Gegara Ikut Kejuaraan tanpa Jilbab

Sementara menurut Blinken dalam dialog dengan Rice, perdamaian dan stabilitas antara China dan Taiwan telah berhasil dipertahankan.

Hal ini terjadi selama beberapa dekade, tetapi belakangan, Beijing telah mengubah pendekatannya.

Menurutnya, jika cara damai tidak berhasil maka akan digunakan cara koersif.

Jika cara koersif tidak berhasil maka mungkin cara paksa untuk mencapai tujuannya.

Baca Juga: BTS Ikut Wajib Militer, Jedah Bermusik Hingga 2025

"Itulah yang sangat mengganggu status quo, dan menciptakan ketegangan yang luar biasa," kata Blinken.

Dalam beberapa tahun terakhir, PKC dan militernya, Tentara Pembebasan Rakyat, telah mengintensifkan tindakan intimidasi dan pelecehan terhadap Taiwan.

Blinken menilai, ini termasuk serangan mendadak hampir setiap hari ke zona identifikasi pertahanan udara dan tindakan zona abu-abu lainnya.

Sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan, PLA menggelar latihan militer besar-besaran.

Latihan digelar di sekitar pulau utama Taiwan pada Agustus 2022.

Sejak itu, latihan tersebut secara signifikan teah meningkatkan penyeberangan militer di atas garis tengah.

Beijing telah menjelaskan niatnya untuk merebut Taiwan, dan jadwal untuk skenario seperti itu sangat bervariasi.

Tokoh senior militer AS dan Taiwan telah memperingatkan, PLA akan memiliki kemampuan dalam beberapa tahun.

Sementara analis menunjuk ke tujuan peremajaan nasional Xi pada 2049, seratus tahun Republik Rakyat China . sebagai tenggat waktu potensial.

Analisis juga disampaikan oleh Drew Thompson, seorang sarjana Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew dan mantan pejabat Deplu AS,

“Ada kemungkinan bahwa Menteri Blinken prihatin dengan kecepatan dan ruang lingkup modernisasi militer China," katanya.

"Ini jelas-jelas terfokus pada Taiwan, tetapi kemampuan militer China saja tidak menunjukkan niat untuk menggunakan kekuatan dalam waktu dekat,” katanya.


Pakar China, Bill Bishop, mencatat bahwa tidak ada dokumen publik atau pidato Xi yang menunjukkan garis waktu yang dipercepat dari pihak Beijing.

"Jadi, apakah AS memiliki beberapa intel yang menunjukkan pergeseran?" tanyanya lewat Twitter.

Intelijen AS di China diyakini minim dibandingkan intelijennya di Rusia, misalnya.

Pada 2010, pihak berwenang China dilaporkan membongkar jaringan mata-mata AS di dalam negeri, dan membunuh atau memenjarakan hingga 20 sumber CIA.


Thompson menyatakan tidak melihat indikasi apa pun dalam pernyataan Blinken.

Thompson menanggapi pula tentang 'intelijen yang luar biasa atau penilaian alternatif berbeda dari analis China yang mengandalkan indikator sumber terbuka'.

Analis sedang menguraikan pidato Xi pada Minggu, dan 'laporan kerja' yang lebih panjang.

Laporan ini menjabarkan visi Xi untuk masa depan, dan mencari tanda-tanda rencananya untuk Taiwan.

Beberapa mencatat bahwa kemunculan awal Taiwan dalam pidato tersebut, merupakan tanda peningkatan prioritas.

Yang lain menilai, bahasa itu menunjukkan Xi tidak meningkatkan atau memutar balik retorikanya di pulau itu sendiri.

Tetapi Xi menunjukkan peningkatan frustrasi dengan 'campur tangan asing' dalam apa yang dia anggap sebagai masalah domestik.

Pertanyaan tentang Taiwan diajukan ke Blinken di menit-menit terakhir percakapan selama satu jam.

Blinken memperingatkan, destabilisasi Selat Taiwan adalah 'keprihatinan mendalam bagi negara-negara di seluruh dunia'.

“Jumlah lalu lintas komersial yang melewati selat setiap hari, berdampak pada ekonomi di seluruh dunia sangat besar,” katanya.

“Jika itu terganggu sebagai akibat dari krisis, negara-negara di seluruh dunia akan menderita," lanjutnya.

"Gangguan itu juga untuk semikonduktor. Jika produksi Taiwan terganggu akibat krisis, Anda akan mengalami krisis ekonomi di seluruh dunia," ujar Blinken.

Berbicara kepada wartawan setelah acara tersebut, Blinken menunjuk pada krisis global di luar China.

Menurutnya, perang Ukraina telah mengakhiri 'era pasca Perang Dingin.

Juga ditegaskan, teknologi akan menentukan persaingan antara kekuatan dunia.

Blinken mengakui, AS berada di titik belok.

Teknologi dalam banyak hal akan memperlengkapi kembali ekonomi AS.

Hal ini akan mereformasi militer AS, dan akan membentuk kembali kehidupan orang-orang di seluruh planet ini.

"Dan, itu sangat merupakan sumber kekuatan nasional," ujar Blinken.

AS bulan ini memperkenalkan pembatasan ekspor teknologi China.

Hal ini mulai berdampak besar pada kemampuan AS untuk meningkatkan pembuatan chip domestiknya.***

Sumber: The Guardian

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x