Korut Bersumpah Lenyapkan AS: Tak 'Dianggap' lagi oleh Pyongyang!

- 11 Oktober 2022, 15:10 WIB
Sebuah rudal balistik antarbenua Minuteman III yang tidak bersenjata diluncurkan selama uji operasional pada pukul 02:10 Waktu Musim Panas Pasifik di Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg, California, AS, 2 Agustus 2017.
Sebuah rudal balistik antarbenua Minuteman III yang tidak bersenjata diluncurkan selama uji operasional pada pukul 02:10 Waktu Musim Panas Pasifik di Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg, California, AS, 2 Agustus 2017. /Foto: REUTERS/US AIR FORCE/

KALBAR TERKINI - Amerika Serikat dan sekutunya termasuk Korea Selatan semakin 'tidak ada apa-apanya' di mata Korea Utara.

Presiden Kim Jong Un mengisyaratkan tantangan Korut tersebut menyusul gencarnya uji coba rudal balistik nuklir negara itu di Semenanjug Korea.

Simulasi yang digelar baru-baru ini menggambarkan serangan rudal nuklir Korut di medan perang taktisnya.

Tujuannya, memukul dan melenyapkan' target potensial Korut, yakni Korsel dan AS, media pemerintah melaporkan, Senin, 10 Agustus 2022.

Baca Juga: Korea Utara Ancam AS: Inilah Hwasong-14 yang Jangkau Benua Amerika

Bahkan, dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Kim mengisyaratkan akan melakukan tes yang lebih provokatif.

Pernyataan Kim, ini dirilis dalam peringatan Ulang Tahun ke-77 Partai Buruh yang berkuasa.

Pernyataan ini dipandang sebagai upaya memoles citra Kim sebagai pemimpin yang kuat di dalam negeri di tengah kesulitan terkait pandemi.

Kim telah menantang untuk memperbesar gudang senjatanya guna merebut konsesi yang lebih besar dari pesaingnya dalam negosiasi di masa depan.

Baca Juga: Korut Tembakkan Rudal Balistik di Depan USS Ronald Reagan, AS-Korsel-Jepang Siaga Perang!

"Melalui tujuh kali latihan peluncuran unit operasi nuklir taktis, kemampuan perang yang sebenarnya ," tegas pejabat resmi Korut.

"... dari pasukan tempur nuklir, siap untuk memukul," lanjut pejabat itu.

Serangan itu, dilansir KCNA, siap memusnahkan objek yang ditetapkan di lokasi mana pun, dan kapan pun ditampilkan sepenuhnya.

Kantor Berita Pusat Korut ini menambahkan, uji coba rudal itu sebagai tanggapan atas latihan angkatan laut baru-baru ini antara pasukan AS dan Korsel.

Baca Juga: KIAN PANAS! Rudal Balistik AS Diduga sudah Diarahkan ke China, PLA Uji Rudal Antibalistik!

Latigan ini melibatkan kapal induk bertenaga nuklir AS, USS Ronald Reagan untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Melihat latihan tersebut sebagai ancaman militer, Korut memutuskan untuk menggelar 'simulasi perang yang sebenarnya'.

Simulasi ini untuk memeriksa, dan meningkatkan pencegahan perangnya, dan mengirim peringatan kepada musuh-musuhnya, tulis KCNA.

Korut menganggap latihan militer AS-Korsel sebagai latihan invasi, meskipun sekutu dengan tegas mengklaim bahwa mereka bersifat defensif.

Sejak pelantikan pada Mei 2022, pemerintahan konservatif di Seoul, militer AS dan Korsel telah memperluas latihan, dan menimbulkan ancaman keamanan yang lebih besar bagi Kim.

Peluncuran - semua diawasi oleh Kim - termasuk rudal balistik berkemampuan nuklir yang diluncurkan di bawah reservoir di timur laut.

Juga rudal balistik lainnya, yang dirancang untuk meluncurkan serangan nuklir di lapangan terbang, pelabuhan, dan fasilitas komando Korsel.

Diluncurkan pula rudal balistik darat-ke-darat tipe baru yang terbang di atas Jepang, KCNA melaporkan.

Dilaporkan, Korut menerbangkan 150 pesawat tempur untuk latihan penembakan langsung.

Selain itu juga digelar latihan lainnya secara terpisah dalam pelatihan pertama di negara itu.

Cheong Seong-Chang di Institut Sejong swasta di Korsel menegaskan, peluncuran rudal itu menandai pertama kalinya bagi Korut.

Hal ini terkait untuk melakukan latihan yang melibatkan unit-unit tentara, yang ditugaskan untuk mengoperasikan senjata nuklir taktis.

Peluncuran rudal publik Korut dari bawah reservoir pedalaman juga merupakan yang pertama dari jenisnya.

Meskipun begitu, Korut sebelumnya telah melakukan uji coba peluncuran rudal dari kapal selam.

Pernyataan yang sama dikemukakan Kim Dong-yub, profesor di Universitas Studi Korut Utara di Seoul.

Menurutnya, Korut kemungkinan bertujuan mendiversifikasi situs peluncuran untuk mempersulit musuh-musuhnya.

Ini untuk mendeteksi peluncuran rudalnya terlebih dahulu, dan melakukan serangan pendahuluan.

KCNA melaporkan, senjata diluncurkan dari reservoir terbang di atas target laut.

Pihak berwenang Korut mengkonfirmasi keandalan ledakan hulu ledak rudal, yang tampaknya merupakan dummy, pada ketinggian yang ditentukan.

Kim menambahkan, penerbangan rudal itu diperkirakan sejauh 600 kilometer.

Penerbangan ini mengindikasikan bahwa peluncuran itu bisa menjadi uji coba ledakan senjata nuklir di atas kota pelabuhan Busan di tenggara Korsel.

Di kota inilah USS Ronald Reagan Selatan sebelumnya berlabuh.

Ditambahkan bahwa yang diuji tampaknya merupakan versi baru dari rudal KN-23 Korut, yang sangat bermanuver.

Rudal ini dimodelkan dari rudal Iskander Rusia.

Korut menggambarkan rudal yang terbang di atas Jepang sebagai senjata jarak menengah tipe baru, yang menempuh jarak 4.500 kilometer.

Beberapa pakar asing sebelumnya menilai,rudal itu kemungkinan adalah rudal Hwasong-12 berkemampuan nuklir Korut yang ada.

Rudal ini dapat mencapai wilayah Pasifik AS di Guam.

Tetapi Kim menilai, rudal yang diuji baru-baru ini merupakan versi perbaikan dari Hwasong-12 dengan target yang jauh, seperti Alaska atau Hawaii.

Korut merilis banyak foto pada peluncuran tersebut. Salah satunya menunjukkan Kim dan istrinya Ri Sol Ju.

Keduanya mengenakan jaket lapangan dan mengerutkan kening sambil menutupi telinga.

Beberapa pengamat menyatakan, gambar itu menunjukkan posisi politik Ri yang meningkat.

Ini karena kemungkinan pertama kalinya dia mengamati peluncuran senjata bersama suaminya.

Kekhawatiran tentang program nuklir Korut semakin dalam dalam beberapa bulan terakhir.

Sebab, negara itu mengadopsi undang-undang baru yang mengizinkan penggunaan bom secara preemptive dalam kasus-kasus tertentu.

Undnag-undang ini juga terkait langkah-langkah yang dilaporkan untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di sepanjang perbatasan garis depan dengan Korsel.

Tahun ini, Korut melakukan lebih dari 40 peluncuran rudal.

Beberapa ahli menilai, Kim pada akhirnya akan bertujuan menggunakan persenjataan nuklirnya yang canggih.

Hal ini untuk mendapatkan pengakuan AS atas Korut Utara sebagai negara nuklir yang sah.

Menurut Kim, status ini penting untuk mencabut sanksi PBB yang melumpuhkan terhadap negaranya.

Kim menyatakan, peluncuran baru-baru ini adalah 'peringatan yang jelas' bagi Seoul dan Washington.

Juga untuk memberi tahu mereka tentang kemampuan serangan nuklir Korut.

Kim menekankan tidak berniat melanjutkan diplomasi perlucutan senjata yang terhenti dengan AS sekarang ini, menurut KCNA.

"Tindakan AS dan rezim Korsel yang mantap, disengaja, dan tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Latihan militer AS dan Korsel ini hanya meningkatkan ketegangan sekaligus mengundang reaksi yang lebih besar dari Korut.

"Dan, kami selalu, dan dengan ketat mengawasi krisis situasi, ”lanjut Kim.

Kim juga menyatakan yakin bahwa pasukan tempur nuklir militernya akan mempertahankan 'postur respons nuklir terkuat'.

Kemampuan itu semakin memperkuat Korut dalam segala hal untuk melakukan tugas membela martabat dan hak kedaulatan negara.

Menurut pejabat Korsel baru-baru ini, Korut mempertahankan kesiapan untuk melakukan uji coba nuklir pertamanya dalam lima tahun.

Beberapa ahli menilai, uji coba nuklir akan terkait dengan upaya membangun hulu ledak untuk dipasang pada rudal jarak pendek yang menargetkan Korsel.

“Korea Utara memiliki banyak motivasi untuk menerbitkan cerita rudal profil tinggi sekarang,” kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.

“Kemunculan Kim Jong Un di depan umum setelah absen selama sebulan memberikan judul patriotik untuk menandai ulang tahun berdirinya Partai Buruh yang berkuasa," ujarnya.

“Pyongyang prihatin dengan latihan militer oleh AS, Korea Selatan, dan Jepang," tambahnya.

"Jadi, untuk memperkuat penangkal yang diproklamirkan sendiri, itu membuat eksplisit ancaman nuklir di balik peluncuran misilnya baru-baru ini," tegasnya.

Laporan KCNA mungkin juga menjadi pertanda uji coba nuklir yang akan datang.

"Ini untuk jenis hulu ledak taktis yang akan mempersenjatai unit yang dikunjungi Kim di lapangan,” kata Easley.***

Sumber: The Associated Press

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah