Myanmar terus Berdarah: 2.336 Warga Tewas, Tangkap Wartawan Asing, Terakhir Jepang!'

- 7 Oktober 2022, 15:32 WIB
Aksi demo warga menuntut kematian 11 anak sekolah akibat serangan udara yang dilancarkan Junta Militer Myanmar.
Aksi demo warga menuntut kematian 11 anak sekolah akibat serangan udara yang dilancarkan Junta Militer Myanmar. /Tangkapan layar YouTube ABC News/

BANGKOK, KALBAR TERKINI - Pemerintah rezim militer Myanmar semakin tak terkendali karena 'tak tersentuh' dunia internasional sekalipun Dewan Keamanan PBB.

Penangkapan terhadap jurnalis asing juga terus dilakukan selain jurnalis dalam negeri.

Penangkapan ini tak peduli apakah jurnalis itu dari negara-negara besar, sebagaimana dialami seorang wartawan Jepang.

Baca Juga: Lagi, Rakyat Myanmar Meratap: Para Menlu ASEAN tak Kompak, Teken 'Komunike Mandul'

Jangankan kepada orang asing, warga negaranya sendiri pun terus dibantai. Sejak kudeta pada Februari 2021 oleh militer Myanmar, 2.336 warga sipil tewas.

Para korban tewas dalam serangkaian tindakan keras pemerintah militer terhadap lawan, dan setidaknya 15.757 orang telah ditangkap.

Hal ini berdasarkan daftar rinci oleh Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok pengawas yang berbasis di Thailand.

Bahkan, dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Kamis, 6 Oktober 2022, pengadilan di Myanmar yang dikuasai militer telah menjatuhkan hukuman penjara kepada seorang jurnalis Jepang.

Baca Juga: Junta Myanmar Ikat Tangan 12 Warga dan Ditembak: Mayat Dibakar Hangus!

Toru Kubota (26), Rabu, 5 Oktober 2022, dijatuhi hukuman setelah merekam protes anti-pemerintah pada Juli 2022.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x