Delik ini dianggap menyebabkan kerusuhan, dan telah sering digunakan terhadap jurnalis dan pembangkang, biasanya dengan hukuman penjara tiga tahun.
Kubota ditangkap pada Sabtu, 30 Juli 2022 oleh polisi berpakaian preman di Yangon, kota terbesar di negara itu.
Ini setelah mengambil foto dan video protes kilat kecil terhadap pengambilalihan Myanmar pada 2021 oleh militer pimpinan Jenderal Min Aung Hlain.
Rezim ini menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.
Kubota adalah jurnalis asing kelima yang ditahan di Myanmar setelah militer merebut kekuasaan.
Warga negara AS Nathan Maung dan Danny Fenster, yang bekerja untuk publikasi lokal.
Penangkapan juga dialami pekerja lepas Robert Bociaga dari Polandia dan Yuki Kitazumi dari Jepang.
Mereka akhirnya dideportasi sebelum menjalani hukuman penjara penuh.
Sejak militer merebut kekuasaan pada Februari 2021, militer telah memaksa setidaknya 12 outlet media untuk menutup dan menangkap sekitar 142 wartawan.
Sebanyak 57 di antaranya masih ditahan.