Pada 4 Oktober 2022 itu, suara alarm segera terdengar di jalanan. Inilah awal yang menakutkan bagi warga di wilayah utara Jepang, dan banyak orang seperti Ebina.
Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk melindungi diri mereka sendiri.
Peringatan itu menyuruhnya menunggu di dalam atau berlindung di bawah tanah.
Tetapi, dia tidak tahu harus berbuat apa karena dia membutuhkan waktu lima menit berjalan kaki untuk sampai ke jalan bawah tanah.
Dia berpikir, "Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi sebelum saya sampai di sana?"
Dia mengaku sering berbicara dengan keluarga dan tetangganya tentang tata cara evakuasi dari rumahnya jika terjadi gempa bumi atau tsunami.
Tetapi, tidak jika ada peringatan untuk serangan misil.
Kemudian dia berpikir tentang pabrik pemrosesan ulang bahan bakar nuklir di Desa Rokkasho Aomori.
“Jika rudal itu jatuh di sana,” dia khawatir, “itu akan menjadi bencana tidak hanya di Aomori tetapi juga di seluruh Jepang.”
Para pejabat dengan cepat bertindak untuk membahas kemungkinan dan bagaimana menanggapinya.