Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan “Amini harus hidup hari ini.”
“Sebaliknya, Amerika Serikat dan rakyat Iran berduka untuknya. Kami menyerukan kepada pemerintah Iran untuk mengakhiri penganiayaan sistemik terhadap perempuan dan mengizinkan protes damai,” katanya di Twitter.
Pernyataan Blinken datang ketika AS berusaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran.
Baca Juga: Mengenal Artian Sandekala Dalam Jailangkung Universe Terbaru Kimo Stamboel, Apa itu?
Para pemimpin Uni Eropa juga mengeluarkan pernyataan, mengatakan kematian Amini "tidak dapat diterima dan para pelaku pembunuhan ini harus bertanggung jawab."
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menolak kritik tersebut dan mengatakan di Twitter bahwa kematian Amini sedang diselidiki oleh pengadilan dan komite parlemen.
Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang berangkat ke New York pada hari Senin untuk berpidato di Majelis Umum PBB, mengatakan dia telah memberi tahu keluarga Amini melalui panggilan telepon bahwa dia telah memerintahkan penyelidikan dan bersumpah untuk melanjutkan kasus tersebut.
“Bagi Iran, hak asasi manusia memiliki nilai yang melekat, tidak seperti mereka yang melihatnya (sebagai) alat melawan musuh,” katanya.
Polisi di Iran telah memperluas patroli dalam beberapa bulan terakhir dan secara verbal dan fisik melecehkan wanita yang dianggap mengenakan "jilbab longgar", menurut pernyataan dari PBB.