Taliban Harus Dilabeli Rezim 'Apartheid Gender': Karena Sepelekan Hak-hak Perempuan

- 20 September 2022, 16:10 WIB
Larangan bagi anak perempuan untuk tidak berinteraksi didunia luar dari pemerintahan Taliban.
Larangan bagi anak perempuan untuk tidak berinteraksi didunia luar dari pemerintahan Taliban. /

Baca Juga: Taliban Ingkar Janji: Injak Hak Perempuan, Bank Dunia Batalkan Bantuan 600 Juta Dolar AS!

Ketika para pemimpin dunia bertemu untuk Sidang Umum PBB di New York City, saran Farid, mereka harus berbicara dengan perempuan Afghanistan.


Kaum perempuan yang dimaksud telah tinggal di pengasingan.

"Mereka mencoba memahami parahnya situasi yang dihadapi perempuan dan anak perempuan di Afghanistan," katanya.

“Semua wanita Afghanistan, di mana pun mereka berada, merasa ditinggalkan oleh komunitas internasional," lanjut Naheed.

Menurut Naheed, mereka merasa suaranya tidak didengar.

"Tuntutan mereka tidak tercermin dalam diskusi dan kebijakan yang berdampak pada masa depan negara mereka,” katanya.

Naheed meminta Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan badan multilateral lainnya untuk menciptakan platform bagi perempuan Afghanistan.

Platform ini untuk bernegosiasi langsung dengan Taliban tentang hak-hak perempuan, dan masalah hak asasi manusia.


Juga berbicara dalam konferensi pers, Najiba Sanjar, feminis Afghanistan dan aktivis hak asasi manusia.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah