Partai tersebut berdiri pada 1974 oleh ayahnya, Paulo Freitas, Ketua DPD PDIP setempat, ketika Timor Leste masih menjadi Provinsi Timor Timur di era Indonesia.
Freitas adalah aktivis prokemedekaaan Timor Leste, yang ditahan TNI ketika kuliah di Universityas Gajahmada (UGM), Jogjakarta.
Pada 1988, Freitas bekerja untuk Institut Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.
Dia kemudian bekerja untuk Amnesty International pada 1989 sebagai Sekretaris GAM.
Pada dekade 1990-an, Freitas melarikan diri ke Australia, kemudian kuliah di University of Queensland.
Lulus dengan kualifikasi dalam ilmu politik dan kedokteran, Freitas bekerja di sebuah rumah sakit di Brisbane.
Ini termasuk penempatan di Angkatan Laut Kerajaan Australia.
Dia bekerja di atas kapal patroli, yang mencegat kapal-kapal pengungsi.
Setelah berakhirnya era Indonesia pada 1999, Freitas kembali ke Timor Leste, kemudian memimpin Partai Pekerja Timor.
Pada 2001, Freitas ditempatkan di penjara pria bersama dengan anak-anaknya.