Putri Diana Pengaruhi Mode Busana Timur Tengah: 'Putri Gurun' Pernah Berjalan Lewati Ranjau Aktif

- 6 September 2022, 23:40 WIB
Bikin penasaran, ternyata sosok ini yang akan mewarisi tempat putri diana dibesarkan
Bikin penasaran, ternyata sosok ini yang akan mewarisi tempat putri diana dibesarkan /[email protected]/

KALBAR TERKINI - Putri Diana yang wafat pada 31 Agustus 1997 terus dikenang oleh rakyat Timur Tengah termasuk gaya berbusananya.

Putri 'milik rakyat' ini menunggalkan warisan mode luar biasa yang menginspirasi generasi berikutnya di wilayah itu.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The International News, Jumat, 26 Agustus 2022, Diana membuat dampak di seluruh dunia lewat berbagai produk busana kerajaannya yang berbeda-beda.

Baca Juga: Putri Diana tetap Hidup lewat Cincin Safir di Jari Manis Meghan Markle

Diana bersama kekasihnya Doddy Al Fayed dan supir Al Fayed, tewas dalam kecelakaan mobil di sebuah terowongan di Paris, Ibukota Prancis.

Warga Timur Tengah juga mengetahui segala sesuatu tentang Diana.

Ini termasuk kisah pertunangannya dengan Pangeran Charles sebagai remaja pemalu, hingga perannya sebagai ibu yang penyayang.

Diana dekat dengan kegiatan-kegiatan kemanusiaan sehingga menjadi seorang selebriti global.

Sebelum bercerai dengan Charles, pasangan ini kerap berkunjung ke negara-negara Timur Tengah.

Baca Juga: Kristen Stewart Akan Jadi Putri Diana di Spencer, Tayang November, Begini Sinopsisnya

Ribuan orang akan berkumpul saban kunjungannya, untuk melihatnya walaupun hanya sekilas.

Sosok Diana kerap mengalahkankehadiran suaminya, yang kemudian berpisah darinya setelah 11 tahun menikah pada 1992.

Diana menggelar dua kunjungan ke Teluk selama menjadi Putri Inggris serta berbagai negara lainnya di Timur Tengah.

Kunjungannya selalu menarik perhatian, baik karena pilihan busananya, atau sikapnya yang hangat dengan publik.

Baca Juga: Patung Putri Diana di Taman Kensington Palace Diresmikan, Pangeran William dan Harry Buka Kain Penutup

Berikut ini beberapa cara 'putri rakyat' yang mempengaruhi Timur Tengah.

Pertama, dijuluki 'Ratu Gurun', ketika Diana dan Charles memulai tur sembilan hari di Teluk pada November 1986.

Pasangan yang pernah sangat terkenal di jagat ini, mengunjungi Oman, Qatar, Bahrain, dan Arab Saudi.

Surat kabar Inggris Evening Post menganggap perjalanan itu sukses, kemudian melaporkan bahwa sang putri 'muncul ... sebagai ratu padang pasir'.

Tapi, gurun mungkin tidak begitu cocok untuk pasangan kerajaan ini.

Baca Juga: Ratu Inggris Berulah Lagi: Kisah Pilu Putri Diana Terulang...

Seorang pembantu kerajaan mengatakan kepada Daily Record saat itu: "Ini jauh lebih panas daripada yang kita percayai."

Tur kerajaan di Oman berlangsung ketika pemerintahan di negara itu berubah cepat.

Ketika itu, Sultan Qaboos baru saja menggulingkan ayahnya.

Diana dan Charles juga mengunjungi Universitas Sultan Qaboos yang baru, kemudian bertemu dengan para wanita Oman.

Kunjungan Diana juga berhasil membersihkan Timur Tengah dari ranjau.

Foto Putri Diana yang paling terkenal diambil di Angola, beberapa bulan sebelum kematiannya yang tragis pada 1997.

Mengenakan jaket antipeluru dan pelindung wajah, Diana terlihat berjalan melalui ladang ranjau aktif.

Foto-foto itu menyebar ke seluruh dunia dengan gambar-gambar lain dari pertemuannya dengan anak-anak korban ranjau darat.
Pertemuan ini meningkatkan kesadaran, dana dan dukungan untuk operasi ranjau.

Juga semakin memicu pekerjaan untuk memastikan lebih sedikit amunisi yang digunakan di masa depan.

"Dampaknya paling terasa dalam skala global, tentu saja melalui Perjanjian Pelarangan Ranjau Ottawa," kata Louise Vaughan.

Vaughan, adalah manajer media global di badan amal penghapusan ranjau, Halo Trust.

Kepada The National, Vaughan mengatakan: "Perjanjian ini ditandatangani oleh Diana pada tahun yang sama dengan kematiannya."

Kunjungan ini memicu munculnya gerakan akar rumput global melawan ranjau darat selama satu dekade penuh.

Banyak anggota parlemen di berbagai negara telah bekerja tanpa lelah, untuk mengamankan perjanjian itu.

Tapi, tidak ada keraguan, foto-foto ikonik Diana mengenakan pelindung tubuh di ladang ranjau itu langsung mempengaruhi dunia.

Ini memaksa semua pemerintah, termasuk Inggris, untuk memprioritaskan perjanjian tersebut.

Diana memang tidak bekerja secara langsung dalam upaya penjinakan ranjau di Timur Tengah.

Kendati begitu, perhatian warga atas perjalanannya yang terkenal telah membantu meningkatkan profil Halo Trust.

Sekarang ini, putra Diana yakni Pangeran Harry, menjadi pelindung Halo Trust.

“Saya bukan tokoh politik,” kata Diana pada Juni 1997.

“Seperti yang saya katakan saat itu, dan saya ingin tegaskan lagi sekarang, kepentingan saya adalah kemanusiaan," lanjutnya.

"Itulah mengapa saya merasa tertarik dengan tragedi kemanusiaan ini," tambah Diana.

Diana kemudian menyindir tentang negara-negara yang memproduksi dan memperdagangkan senjata.

"Bagaimana mereka dapat menyesuaikan hati nurani dengan kehancuran manusia seperti itu?" ujarnya.

Halo Trust telah bekerja di Timur Tengah, termasuk di Yaman, Libya, Suriah, Tepi Barat, dan Irak.

Menurut Vaughan, seluruh gerakan pekerjaan ranjau kemanusiaan telah mendapat manfaat dari sekitar setengah miliar dolar per tahun.

Pendapatan itu terjadi selama lebih dari satu dekade hingga sekarang.

"Dan, uang itu tidak akan tersedia tanpa publisitas dan tekanan yang ditimbulkan oleh kunjungan Putri Diana," kata Vaughan.

Kunjungan Diana ke Timur Tengah juga sukses mempromosikan objek-obke wisata di negara-negara itu.

Diana mengunjungi sejumlah lokasi wisata di wilayah tersebut, meninggalkan jejaknya.

Bahkan, Diana kerap mengubah nama satu objek wisata yang dikunjungi.

Dalam perjalanannya ke Oman pada 1986, misalnya, Diana mengunjungi Jebel Akhdar, atau Gunung Hijau.

Diana sempat berhenti untuk menikmati pemandangan spektakuler di Dataran Tinggi Saiq dan pegunungan Hajjar lainnya.

Tempat itu kemudian dinamai Diana's Point.

Pada Mei 1992, Diana mengunjungi Giza dan piramida di Mesir, serta kuil Karnak di Luxor.

Diana memicu kekecewaan di kalangan pers karena mengenakan pakaian krem.

Masalahnya, warna ini menyatu dengan pasir dan batu di daerah itu sehingga membuatnya sulit difoto.

Tiga puluh tahun kemudian, sebuah perusahaan bernama Egypt Magic Tours menawarkan paket wisata untuk berjalan di jejak Diana.

Paket ini digelar lewat tur selama sembilan hari dari semua tempat yang pernah dikunjungi oleh Diana.

Sebagai bagian dari turnya pada 1989 di wilayah tersebut, sang putri mengenakan pakaian inovatif.

Mode busana ini akan menjadi fashion pokok bagi banyak wanita sesudahnya.

Di Kuwait, Diana mengenakan 'coatdress' yang dirancang oleh temannya, Catherine Walker.

Menantu perempuan Diana, Putri Kate juga menjadi penggemar busana ini.

Bahkan, barang-barang yang akhirnya tidak dipakai oleh Diana telah menyebabkan kegemparan.

Pada 2018, dokumen mengungkapkan bahwa Diana seharusnya mengemas burqa putih panjang penuh.

Burqa ini digunakan untuk kunjungannya pada 1986 ke Arab Saudi, tetapi itu tidak dipakai.

Busana tradisional wanita Arab ini dibuat dengan hati-hati.

Ini supaya Diana berpakaian sopan selama perjalanan.

Hal itu terungkap lewat tulisan Lady-in-waiting-nya, Anne Beckwith-Smith kepada Elizabeth Emanuel, desainer gaun pengantin Diana, 2 Juni 1986.

Beckwith-Smith meminta beberapa sketsa untuk kemungkinan fashion yang akan dikenakan Diana dalam perjalanan.

"Yang Mulia akan mengunjungi Oman, Qatar, Bahrain dan Arab Saudi," katanya.

"Dalam semua kasus, kesopanan adalah urutan hari ini," tulis Beckwith-Smith.

Selain itu, Diana dipuji atas karyanya untuk menarik perhatian pada isu-isu global.

Juga terkait untuk perlindungan berbagai badan amal.

Warisannya di bidang ini hidup lewat Diana Award, yang didirikan pada 1999 untuk mengenang Princess of Wales.

Inilah penghargaan bagi orang-orang yang membantu komunitas mereka.

Setiap tahun, penghargaan tersebut menghasilkan gulungan kehormatan bagi sekitar 300 anak muda.

Pada 2021, 22 pemuda UEA menerima penghargaan tersebut.

Menurut Pangeran Harry, Duke of Sussex, mereka mewakili 'generasi baru kemanusiaan'.***

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The International News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah