Jepang Duluan Menyerang jika akan Diserang China: Akibat Trauma dan Karma Perang Dunia II?

- 2 September 2022, 22:12 WIB
Pasukan Darat Bela Diri Jepang bersama militer Indonesia dalam Super Garuda Airborne 2022
Pasukan Darat Bela Diri Jepang bersama militer Indonesia dalam Super Garuda Airborne 2022 /US Army

KALBAR TERKINI - Kekuatiran Jepang terhadap ancaman Tiongkok memicu Kementrian Pertahanan untuk meningkatkan anggaran pertahanannya.

Nilainya akan diupayakan menjadi lebih 40,1 miliar dolar AS, agar Jepang lebih dahulu menyerang jika diketahui akan diserang musuh.

Selain untuk mendukung NATO, berbagai analisis menduga, penambahan itu karena Jepang pun harus menghadapi karma akibat perbuatan masa lalunya.

Terutama selama Perang Dunia II, ketika jutaan warga di Asia Timur dan Asia Tenggara terutama di Tiongkok, menjadi korban kebrutalan pasukan Jepang, yang diwarnai pemerkosaan.

Baca Juga: Rusia dan China Gelar Latgab Militer Gabungan: Vostok 2022 akan Diawasi Jepang dan Korsel

Sementara itu, dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Asahi Shimbun, Jumat, 2 September 2022,
Pemerintah Jepang mati-matian ingin meningkatkan anggaran militer.

Pemerintah bahkan telah mengambil langkah yang tidak biasa, dengan mempublikasikan ringkasan pendapat ahli terkait peningkatan anggaran militer.

Para ahli dilaporkan telah menunjukkan dukungan luar biasa bagi Jepang untuk memiliki kemampuan serangan pertama terhadap pangkalan musuh.

Baca Juga: Kepala Kepolisian Nasional Jepang Mundur: Tak Becus Amankan Shinzo Abe

Hanya saja, ada kekhawatiran publik yang meningkat atas langkah tersebut, jika dilakukan tanpa ada perdebatan alias mendengarkan aspirasi rakyat.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Asahi Shimbun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah