KALBAR TERKINI - Walaupun tertatih-tatih tapi Srilanka diperkirakan bakal lolos dari kebangkrutan setelah perekonomiannya mengalami inflasi di atas 60 persen.
Prediksi ini ditandai dengan kesepakatan antara IMF dan Pemerintah Sri Lanka terkait pencairan pinjaman awal senilai 2,9 juta dolar AS.
Dengan bantuan ini, dilansir Kalbar-Terkini.com dari The International News, Kamis, 1 September 2022, ekonomi Sri Lanka diperkirakan akan berkontraksi sebesar 8,7 persen pada 2022.
Bantuan itu untuk memulihkan stabilitas ekonomi, dan membantu Sri Lanka mengelola utangnya ketika negara itu terus maju dengan reformasi struktural.
Penghapusan utang dari kreditur Sri Lanka dan pembiayaan tambahan dari mitra multilateral akan diperlukan.
Menurut IMF, hal ini untuk membantu memastikan keberlanjutan utang, dan menutup kesenjangan pembiayaan.
Sebelum memberikan dukungan ke Sri Lanka, IMF meminta jaminan pembiayaan untuk memulihkan kesinambungan utang, dari kreditur resmi Sri Lanka.
Baca Juga: Para Capres Sri Lanka Siap Tarung, Pembelian Bahan Bakar Harus via Internet: Mirip Indonesia
IMF menambahkan bahwa juga sangat penting bagi Pemerintah Sri Lanka untuk melakukan upaya itikad baik guna mencapai kesepakatan kolaboratif dengan kreditur swasta.