COVID 19 Turunkan Angka Harapan Hidup di Jepang, Terburuk Kedua Setelah Tsunami 2011

- 31 Juli 2022, 15:34 WIB
Ilustrasi budaya berpacaran di Jepang.
Ilustrasi budaya berpacaran di Jepang. /Pixabay/dep377

Baca Juga: WADAW! Lumba-lumba Laut Jepang Jadi Ganas: Tak Lagi Imut, Hobi Menggigit Perenang!

Namun, peningkatan kematian akibat COVID-19 berkontribusi pada angka umur panjang yang lebih rendah.

Kematian tahun lalu terkait dengan COVID-19 berjumlah 16.771. Angka tersebut meningkat 4,8 kali lipat dari tahun sebelumnya yang mencapai 3.466.

Karena itu, angka harapan hidup perempuan lebih pendek 0,07 tahun, dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan laki-laki mencapai 0,1 tahun.

Meskipun angka harapan hidup untuk kedua jenis kelamin menurun tahun lalu, hal inimasih tertinggi kedua yang pernah ada.

“Itu tidak berarti bahwa perluasan harapan hidup telah berhenti,” kata seorang pejabat kementerian kesehatan.

“Kami tidak berpikir bahwa tren besar telah berbalik, yang menunjukkan penurunan itu hanya sementara karena kematian akibat COVID-19," lanjutnya.

Menurutnya, dibandingkan dengan Eropa dan AS, di mana kematian akibat COVID-19 per kepala penduduk jauh lebih tinggi, tingkat penurunan harapan hidup di Jepang kecil.

Rentang hidup rata-rata wanita di Jepang masih yang tertinggi di dunia sejak 1985, menurut kementerian.

Rata-rata rentang hidup pria di Jepang menempati urutan ketiga di dunia setelah Swiss dan Norwegia.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: The Asahi Shimbun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah