AS Terancam Resesi Ekonomi, Warga Kurangi Belanja Bjau Baru

- 27 Juli 2022, 15:53 WIB
Inflasi AS Meledak Capai 9,1%, Bank Sentral Rapatkan Barisan Hadapi Inflasi Kronis dengan Naikkan Suku Bunga
Inflasi AS Meledak Capai 9,1%, Bank Sentral Rapatkan Barisan Hadapi Inflasi Kronis dengan Naikkan Suku Bunga /Pexels/Engin Akyurt

Komite pembuat kebijakan The Fed diperkirakan akan mengumumkan kenaikan tiga perempat poin lagi pada Rabu mendatang.

Para ekonom sekarang khawatir bahwa The Fed, yang telah meremehkan inflasi, akan bereaksi berlebihan dan mendorong suku bunga lebih tinggi lagi.

Hal ini membahayakan perekonomian sehingga mereka memperingatkan The Fed agar tidak mengetatkan kredit terlalu agresif.

"Kami tidak berpikir bahwa palu godam diperlukan," kata Ian Shepherdson, kepala ekonom di Pantheon Macroeconomics, minggu ini.

Berikut adalah tanda-tanda vital ekonomi yang mengirimkan sinyal campur aduk, yang mengecewakan kepada pembuat kebijakan, bisnis, dan peramal ekonomi.

Seperti yang diukur dengan produk domestik bruto negara (ukuran output terluas), ekonomi AS sejauh ini terlihat sakit-sakitan secara positif sepanjang tahun ini.

Suku bunga pinjaman yang terus meningkat, yang direkayasa oleh The Fed, juga mengancam akan memperburuk keadaan.

"Resesi mungkin terjadi," kata Vincent Reinhart, mantan ekonom Fed yang sekarang menjadi kepala ekonom di Dreyfus and Mellon.

Setelah tumbuh pada level tertinggi dalam 37 tahun yakni 5,7 persen sejak 2021, ekonomi menyusut pada kecepatan tahunan 1,6 persen dari Januari- Maret 2022.

Untuk kuartal April-Juni 2022, survei oleh perusahaan data FactSet memperkirakan bahwa pertumbuhan menyamai tingkat tahunan 0,95 persen dari April- Juni.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah