AS Terancam Resesi Ekonomi, Warga Kurangi Belanja Bjau Baru

- 27 Juli 2022, 15:53 WIB
Inflasi AS Meledak Capai 9,1%, Bank Sentral Rapatkan Barisan Hadapi Inflasi Kronis dengan Naikkan Suku Bunga
Inflasi AS Meledak Capai 9,1%, Bank Sentral Rapatkan Barisan Hadapi Inflasi Kronis dengan Naikkan Suku Bunga /Pexels/Engin Akyurt

WASHINGTON, KALBAR TERKINI - Orang-orang AS dewasa ini umumnya mengurangi belanja untuk pakaian baru menyusul melonjaknya inflasi.

Momen ekonomi AS yang terancam resesi ini memunculkan kenangan kelam dekade 1970-an, ketika inflasi yang membakar terjadi secara bersamaan.

Ekonomi AS sedang terjebak di tempat yang canggung, menyakitkan, dan juga membingungkan. Pertumbuhan tersendat-sendat, penjualan rumah jatuh, dan ekonom memperingatkan potensi resesi di depan.

Baca Juga: AS Terancam Resesi, Joe Biden: Kita Berada dalam Posisi paling Kuat dari Negara Mana pun!

Demikian dilansir Kalbar-Terkini.com dari ulasan Christopher Rugaber, penulis spesialis ekonomi dari The Associated Press, Rabu, 27 Juli 2022.

Hanya saja, dalam kondisi sekarang ini, konsumen di AS tetap belanja, bisnis tetap membukukan keuntungan, dan ekonomi terus menambah ratusan ribu pekerjaan setiap bulan.

Di tengah semua itu, harga telah melaju ke level tertinggi selama empat dekade, dan Federal Reserve berusaha mati-matian untuk memadamkan api inflasi dengan suku bunga yang lebih tinggi.

Itu membuat pinjaman lebih mahal untuk rumah tangga dan bisnis. The Fed berharap untuk melakukan triple axel dari bank sentral: Perlambat ekonomi cukup untuk mengekang inflasi tanpa menyebabkan resesi.

Baca Juga: Anti Yahudi Susupi Pemerintahan Presiden Amerika Joe Biden, Israel Harus Khawatir!

Banyak ekonom meragukan The Fed dapat mengelola prestasi itu, yang disebut soft landing.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x