PETALING JAYA, KALBAR TERKINI - Malaysia dikhawatirkan menuju kebangkutan jangka panjang sehubungan terus naiknya suku bunga (OPR).
Pemerintah Malaysia dalam kondisi seperti ini seharus nya mengedepankan kebutuhan rakyat, ketimbang mencari dana talangan bagi konglomerat yang gagal.
Demikian desakan dari pemimpin oposisi Anwar Ibrahim ke pemerintahan Perdana Menteri (PM) Ismail Sabri Yaakob lewat Facebook.
Presiden Partai PKR ini menyatakan bahwa hal tersebut sekaligus untuk menanggapi pernyataan Asosiasi Peminjam dan Solusi Konsumen Malaysia (4PM).
Baca Juga: Malaysia Terancam Krisis Pangan, Raja Ajak Masyarakat hidup Hemat
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Free Malaysia Today, Kamis, 14 Juli 2022 bahwa 4PM menyatakan, sekitar 32.000 orang Malaysia dapat dinyatakan bangkrut selama dua tahun ke depan, jika OPR dinaikkan lagi.
Kaitannya itu, Anwar menegaskan, PM Malaysia harus memantau tingkat kebangkrutan, dan memastikan bahwa keluarga Malaysia diberikan dukungan selama periode inflasi tinggi.
"Ini untuk bertahan hidup dan menghindari konsekuensi kebangkrutan jangka panjang," katanya.
Menurut Anwar, kebangkrutan ini akan menyebabkan kesulitan besar bagi ribuan keluarga, dan menghambat pemulihan ekonomi negara.