Malaysia Terancam Bangkrut, Anwar Ibrahim: Kedepankan Rakyat, Bukan Konglomerat!

- 15 Juli 2022, 23:33 WIB
Mantan Perdana Menteri Malaysia
Mantan Perdana Menteri Malaysia /YouTube

Baca Juga: MALAYSIA KLAIM REOG! Ini Alasan Utamanya, Warga Ponorogo di Johor Hidup Sejak Abad 18 Masehi Sebagai Buruh

Anwar meminta pemerintah untuk memfasilitasi bantuan, atau melakukan moratorium pinjaman untuk keluarga kurang mampu menghadapi peningkatan pembayaran karena kenaikan OPR.

"Bank mampu untuk membuat konsesi tersebut," tegansya

Pada Senin lalu, Presiden 4PM Rosland Mohd Arif mengklaim, lebih dari 46.000 orang telah dinyatakan bangkrut sejak pandemi dimulai setelah mereka gagal membayar.

Rosland menambahkan, kenaikan OPR lebih lanjut akan mengakibatkan peminjam harus membayar lebih banyak uang.

Pinjaman ini untuk membayar kembali pinjaman mereka, dan memaksa mereka yang berusia 25 tahun untuk bangkrut.

Pekan lalu, Bank Negara Malaysia menaikkan OPR sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,25 persen.

Kenaikan itu telah menaikkan suku bunga menjadi dua persen dari 1,75 persen pada Mei 2022– dilaporkan sebagai rekor terendah – menyusul penurunan 25 bps pada Juli 2020.

Ini mengutip parahnya perlambatan ekonomi global sebagai akibat dari pandemi.

Badan riset Fitch Solutions memperkirakan bahwa Bank Sentral akan menaikkan OPR lebih lanjut sebesar 50 bps menjadi 2,75 persen pada akhir tahun.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Free Malaysia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah