NATO 'Khianati' Rusia: Menanti 'Hukuman Mati' dari Suatu Negara Bekas Kekaisaran Tsar Agung!

- 3 Juli 2022, 17:04 WIB
NATO - Aliansi NATO menunjukkan celah di bawah kepemimpinan AS yang melemah.
NATO - Aliansi NATO menunjukkan celah di bawah kepemimpinan AS yang melemah. /Vitaly Podvitski/Global Times


KALBAR TERKINI - 'Penghianatan' NATO atas perjanjiannya dengan Pakta Warsawa pasca Reunifikasi Jerman merupakan harga mati bagi Rusia untuk mengobarkan perang terhadap si penghianat.

Bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dibesarkan oleh agen intelijen Uni Soviet, KGB, walaupun Uni Soviet Soviet sebagai pemimpin Pakta Warsawa telah bubar, tapi penghianat tetaplah penghianat.

Penghianatan sangat diharamkan dalam setiap kemitraan atau pertemanan, dan hukuman bagi penghianat adalah dibunuh.

Baca Juga: CHINA Ngamuk, Zhao: NATO Bunuh Warga Sipil tak Berdosa, Kami tak Pernah Intervensi Negara Lain!

Kremlin terus bersikeras bahwa Barat telah melanggar janji yang dibuat pada dekade 1990-an, untuk tidak memperluas NATO, dan sekarang menggunakan klaim ini untuk menghajar Ukraina.

Masalahnya, sesama 'saudara tua' ini bersikeras pula untuk bergabung dengan 'penghianat', dan sekarang ini telah menjadi mitra kesayangan NATO untuk perang proksi antara NATO melawan Rusia.

Soviet telah bubar pada 1991, dan Rusia sebagai negara inti dari Soviet, memiliki hak untuk mempertahankan perjanjian tersebut, walaupun Barat menglaim bahwa perjanjian tersebut 'bisa dilanggar, karena tidak secara tertulis'.

Baca Juga: Perang Waterloo 1815 Diprediksi Terulang: Vladimir Putin Bakal Dikeroyok NATO, Bernasib Persis Napoleon I?

Apalagi Rusia bukanlah 'kaleng'kaleng'. Pada mas alalu, Kekaisaran (Tsar) Rusia, atau dalam bahasanya dinamakan Rossiyskaya Imperiya, adalah kekaisaran besar yang pernah ada di dunia pada 1721-1917.

Rusia adalah salah satu monarki terluas yang pernah ada dalam sejarah dunia. Luas daratannya hanya bisa dilampaui oleh Imperium Britania dan milik Mongolia.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Berbagai Sumber France 24


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah