Gubernur Ohio Sahkan Guru Bawa Senjata ke Sekolah: Cegah Kasus Texas Terulang!

- 14 Juni 2022, 16:52 WIB
Warga berunjuk rasa memegang plakat dengan slogan menentang pembantaian di Bucha selama berlangsungnya demonstrasi pro-Ukraina, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di luar Downing Street, di London, Inggris, 9 April 2022.
Warga berunjuk rasa memegang plakat dengan slogan menentang pembantaian di Bucha selama berlangsungnya demonstrasi pro-Ukraina, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di luar Downing Street, di London, Inggris, 9 April 2022. /REUTERS/Henry Nicholls/File Photo

COLUMBUS, OHIO, KALBAR TERKINI – Pembantaian 19 anak dan dua guru di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Negara Bagian Texas, memicu Pusat Keamanan Keamanan Sekolah Negara Bagian Ohio untuk mempersenjatai semua karyawan sekolah lewat sebuah undang-undang (UU) yang segera disahkan.

Kendati menimbulkan polemik dari dua partai besar di AS, yakni Demokrat dan Republik, UU itu sudah disahkan oleh dewan negara bagian tersebut. Demokrat, partai pengusung Presiden Joe Biden menilai, UU itu terlalu cepat dimunculkan.

Sedangkan Republik, partai konservatif pendukung Donald Trump, menilai bahwa UU itu layak diperlakukan guna mencegah terulangnya kekerasan maut bersenjata api yang kerap melanda sekolah-sekolah, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini. Com dari laporan The Associated Press, Selasa, 14 Juni 2022 dari Kota Columbus, Ohio.

Baca Juga: Sejarah 15 April, 7.000 Orang Tewas Dalam Pembantaian Lapangan Tiananmen Tiongkok

Sekolah-sekolah di Distrik Ohio sendiri mulai dapat mempersenjatai karyawan segera setelah RUU ini ditandatangani menjadi UU pada Senin waktu setempat oleh Gubernur Mike DeWine.

Berdasarkan UU tersebut, membutuhkan hingga 24 jam pelatihan sebelum seorang karyawan dapat dipersenjatai, dan hingga delapan jam pelatihan tahunan.

Program pelatihan harus disetujui oleh Pusat Keamanan Sekolah Ohio, dan DeWine mengumumkan bahwa dia memerintahkan pusat tersebut untuk mewajibkan maksimum 24 jam, dan minimum delapan jam.

“Sekolah dapat memberikan pelatihan tambahan (tentang senjata), jika mereka mau” kata DeWine.

Baca Juga: JOE BIDEN JELAS GAGAL! Penembakan Sekolah di Amerika Tewaskan 21 Orang, 18 Korban Anak-anak Usia Sekolah Dasar

Sebelum mengumumkan penandatanganan UU tersebut, gubernur menguraikan beberapa langkah keamanan sekolah lainnya, yang telah dia promosikan bersama anggota parlemen, termasuk 100 juta dolar AS untuk peningkatan keamanan sekolah, dan lima juta dolar AS untuk di perguruan tinggi.

Negara bagian juga menambahkan 28 karyawan ke pusat keamanan sekolah, untuk bekerja dengan distrik tentang masalah keselamatan, dan untuk memberikan pelatihan di bawah UU baru.

“Ohio juga telah menyediakan 1,2 miliar dolar AS sebagai dana kesehatan untuk sekolah-sekolah dalam mengatasi kesehatan mental dan masalah lainnya,” lanjut gubernur.

Baca Juga: Mengenal Salvador Ramos, Pelaku Penembakan Brutal Sekolah Uvalde Texas

UU baru ini memberi sekolah pilihan, berdasarkan keadaan khusus mereka, untuk membuat keputusan terbaik yang dapat mereka buat dengan informasi terbaik yang mereka miliki,” tambah Gubernur DeWine.

Gubernur menegaskan bahwa preferensinya tetap di mana sekolah distrik mempekerjakan petugas sumber daya sekolah bersenjata, tetapi menyatakan bahwa UU tersebut adalah alat lain untuk distrik yang ingin melindungi anak-anak. Dia menekankan bahwa itu opsional, bukan keharusan.

Walikota kota-kota besar lainnya di Ohio, termasuk Cincinnati, Columbus, dan Cleveland, merencanakan konferensi untuk menyoroti kekerasan senjata di komunitas mereka, dan menguraikan perbedaan pendapat mereka dengan gubernur mengenai masalah senjata.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Penembakan Amerika Tewaskan Enam orang di Sacramento: Janji Biden Dipertanyakan!

Nan Whaley, lawan dari Demokrat DeWine untuk gubernur, juga merencanakan konferensi pers, setelah mencela keputusannya untuk menandatangani RUU tersebut.

Penandatanganan dilakukan pada hari yang sama, ketika UU undang-undang baru itu mulai berlaku, yang membuat izin senjata tersembunyi opsional bagi mereka yang diizinkan secara hukum untuk membawa senjata.

Pihak Demokrat menyatakan, UU tersebut mengirimkan pesan yang salah, dan datang begitu cepat setelah pembantaian 19 anak dan dua guru di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas.

Baca Juga: REVIEW Run Hide Fight, Film Thriller Tayang di Bioskop Indonesia, Aksi Penembakan Brutal karena Popularitas

Partai Republik menegaskan bahwa tindakan itu dapat mencegah penembakan semacam itu.

Anggota parlemen mempercepat UU itu untuk melawan dampak putusan pengadilan, yang menyatakan bahwa di bawah UUsaat ini, pekerja sekolah bersenjata akan membutuhkan ratusan jam pelatihan.

Tindakan tersebut ditentang oleh kelompok penegak hukum utama, pendukung pengendalian senjata, dan serikat guru negara bagian. Ini didukung oleh beberapa departemen kepolisian dan distrik sekolah.***

Sumber: The Associated Press

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x