Rusia Kepung Pabrik Baja Mariupol, Ribuan Tentara Ukraina Terjebak, Enggan Menyerah!

- 22 April 2022, 15:19 WIB
Usai Rusia berhasil mengambil alih kota Mariupol, kini mereka memblokir bantuan dari luar dan mengepung pasukan Ukraina.
Usai Rusia berhasil mengambil alih kota Mariupol, kini mereka memblokir bantuan dari luar dan mengepung pasukan Ukraina. /Alexander Ermochenko/Reuters

Empat bus dengan warga sipil berhasil melarikan diri dari kota itu pada Rabu lalu setelah beberapa upaya gagal, menurut Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.

“Agenda Rusia sekarang ini bukan untuk merebut tempat-tempat yang sangat sulit di mana Ukraina dapat bertahan di pusat-pusat kota," kata pensiunan Laksamana Muda Inggris Chris Parry.

Parry menyebutnya sebagai perubahan dalam 'pendekatan operasional', ketika Rusia mencoba untuk belajar dari kegagalannya dalam konflik delapan minggu, yang dimulai dengan harapan serangan kilat yang akan menghancurkan pasukan Ukraina yang diklaim kalah senjata dan kalah jumlah dan merebut Kiev.

Sebaliknya, pasukan Moskow menjadi macet oleh perlawanan ulet yang tak terduga dengan korban yang terus meningkat dan mundur dari ibukota.

Selama berminggu-minggu, menurut para pejabat Rusia, merebut Donbas, kawasan industri timur Ukraina yang sebagian besar berbahasa Rusia, adalah tujuan utama perang sekarang ini.

Pekan ini, pasukan Moskow membuka fase baru perang, lewat serangan mematikan di garis depan sepanjang 480 kilometer dari kota timur laut Kharkiv ke Laut Azov.

“Mereka menyadari jika mereka tertahan di area yang sangat lengket seperti Mariupol, mereka tidak akan menutupi bagian lainnya,” kata Perry.

Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan, Rusia mungkin ingin menunjukkan keberhasilan yang signifikan menjelang Hari Kemenangan pada 9 Mei 2022, hari paling membanggakan dalam kalender Rusia, menandai kekalahan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

"Ini dapat mempengaruhi seberapa cepat dan kuat mereka berusaha untuk melakukan operasi menjelang tanggal ini," kata kementerian itu.

Sementara itu, kekuatan Barat menggandakan dukungan mereka terhadap Ukraina, bergerak untuk memasukkan lebih banyak senjata berat.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah