Rusia Kepung Pabrik Baja Mariupol, Ribuan Tentara Ukraina Terjebak, Enggan Menyerah!

- 22 April 2022, 15:19 WIB
Usai Rusia berhasil mengambil alih kota Mariupol, kini mereka memblokir bantuan dari luar dan mengepung pasukan Ukraina.
Usai Rusia berhasil mengambil alih kota Mariupol, kini mereka memblokir bantuan dari luar dan mengepung pasukan Ukraina. /Alexander Ermochenko/Reuters

Para pejabat Ukraina mengklaim, dari total sekitar 2.000 orang yang terjebak di dalam terowongan dan bunker pabrik,sekitar 1.000 di antaranya adalah awarga sipil.

Selain itu, diklaim pula bahwa 500 tentara Ukraina yang terluka terjebak di situ.

Sementara Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan, situs itu diblokir, dan diprediksi bisa diambil alih dalam beberapa hari.

“Saya menganggap usulan penyerbuan kawasan industri tidak ada gunanya. Saya memerintahkan untuk menggugurkannya," jawab Putin.

Ditambahkan bahwa dia khawatir tentang 'kehidupan dan kesehatan tentara dan perwira Rusia jika memaksa masuk ke pabrik.

“Tidak perlu naik ke katakombe ini, dan merangkak di bawah tanah melalui fasilitas industri ini,” katanya. “Blokir kawasan industri ini sehingga tidak ada lalat yang masuk.”

Perintah Putin mungkin berarti bahwa pasukan Rusia berharap mereka bisa menunggu para pejuang Ukraina menyerah, setelah kehabisan makanan atau amunisi.
Pengeboman pabrik bisa terus berlanjut.

Semua pihak yang bertikai mengklaim, lebih dari 100.000 orang diyakini terjebak dengan sedikit atau tanpa makanan, air, panas atau obat-obatan di Mariupol, yang memiliki populasi sebelum perang sekitar 430.000 jiwa.

Kota ini telah menarik perhatian dunia sebagai tempat dari beberapa penderitaan terburuk perang, termasuk serangan udara mematikan di rumah sakit bersalin dan teater.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyatakan, negaranya dan negara lain menekan Rusia untuk mengizinkan warga sipil keluar dari Mariupol, dan berhenti menyerang jalur evakuasi potensial.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah