Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Kamis, 7 Maret 2022, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg meminta semua anggotanya menyediakan lebih banyak senjata.
"Semuanya untuk Ukraina, dan bukan hanya senjata anti-tank dan anti-pesawat defensif," katanya di hadapan para Menteri Pertahanan NATO yang berkumpul di Brussels.
Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina akibat Kesalahan NATO: Langgar Status Netral Negara-negara Eks Soviet!
“Saya telah mendesak sekutu untuk memberikan dukungan lebih lanjut dari berbagai jenis sistem, baik senjata ringan, tetapi juga senjata yang lebih berat," lanjutnya.
Stoltenberg menambahkan, negara-negara NATO tetapi bukan NATO sebagai sebuah organisasi, untuk memasok berbagai jenis senjata dan dukungan lainnya ke Ukraina.
"Tetapi, 30 sekutu dapat berbuat lebih banyak. Ukraina sedang berperang defensif.
Jadi, perbedaan antara senjata ofensif dan defensif ini sebenarnya tidak memiliki arti yang sebenarnya," dalihnya.
Ironsinya, l,anjut Stoltenberg, penting bagi NATO untuk tidak terseret ke dalam perang yang lebih luas dengan Rusia.
“NATO tidak mengirim pasukan untuk berada di darat. Kami juga memiliki tanggung jawab untuk mencegah konflik ini meningkat di luar Ukraina, menjadi lebih mematikan, bahkan lebih berbahaya, dan merusak,” katanya.