Warga California Sah Tuntut Pemilik Senpi Ilegal: Masih Banyak Algojo Sacramento Berkeliaran!

- 6 April 2022, 07:34 WIB
Ilustrasi - Insiden penembakan massal terjadi ibu kota California, Sacramento. Sebanyak enam orang dinyatakan meninggal dan 12 orang lainnya alami luka-luka.
Ilustrasi - Insiden penembakan massal terjadi ibu kota California, Sacramento. Sebanyak enam orang dinyatakan meninggal dan 12 orang lainnya alami luka-luka. /Pixabay.

SACRAMENTO, KALBAR TERKINI - Parlemen California, AS, dipastikan bakal mengesahkan sebuah rencana undang-undang (RUU).

RUU ini jika disahkan akan memungkinkan warga negara bagian itu untuk menuntut pemilik senjata api ilegal dan perusahaan pembuat senjata tersebut,

Sidang tersebut dijadwalkan pada Selasa, 5 April 2022 waktu setempat atau Rabu, 6 April 2021 WIB.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Penembakan Amerika Tewaskan Enam orang di Sacramento: Janji Biden Dipertanyakan!

RUU ini diajukan menyusul kian meningkatnya aksi pembunuhan bersenjata api di AS termasuk di Sacramento, Ibukota California, Minggu, 3 Maret 2022 sekitar pukul dua subuh.

Kepolisian dalam kasus ini sudah membekuk Dandrae Martin (26), sedangkan para tersangka lain, yang juga melepaskan ratusan lebih dari 100 tembakan, masih berkeliaran.

Detektif dan anggota tim SWAT menemukan satu pistol selama pencarian di tiga rumah di wilayah itu sebelum menangkap Martin, yang penetapan sidangnya dimulai pada Rabu esok.

Baca Juga: NYPD Balas Dendam, Bronx dan Harlem Bisa Rata, Buntut Penembakan Polisi Oleh Warga Kulit Hitam

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Selasa, penangkapan itu terjadi ketika tiga wanita dan tiga pria yang tewas -di luar Klub Malam London, dekat State Capitol- teridentifikasi.

Di antara korban tewas itu terdapat seorang ayah empat anak, seorang wanita muda yang ingin menjadi pekerja sosial, seorang pria yang digambarkan hobi pesta, dan seorang wanita yang tinggal di jalanan di dekatnya, dan sedang mencari rumah.

Petugas koroner Sacramento County mengidentifikasi bahwa tiga wanita yang terbunuh itu sebagai Johntaya Alexander (21), Melinda Davis (57); dan Yamile Martinez-Andrade (21).

Baca Juga: Profil Alec Baldwin, Aktor Amerika yang Tersandung Kasus Penembakan Kru Film, Tanggal Lahir hingga Jalan Karir

Sedangkan tiga pria yang juga tewas yakni Sergio Harris (38), Joshua Hoye-Lucchesi (32); dan De'vazia Turner (29).

Wali Kota Sacramento, Darrell Steinberg membacakan nama mereka dalam acara peringatan pada Senin malam lalu, yang dihadiri oleh kerabat, teman, dan anggota masyarakat yang berduka.

“Jadi, kami berkumpul di sini untuk mengingat para korban, dan berkomitmen untuk melakukan semua yang kami bisa, untuk mengakhiri noda kekerasan, tidak hanya di komunitas kami, tetapi di seluruh negara bagian, di seluruh negeri, dan di seluruh dunia,” kata Steinberg.

Turner, yang memiliki tiga putri dan seorang putra, adalah seorang pencari nafkah yang juga seorang pelindung keluarga, yang bekerja sebagai manajer malam di sebuah perusahaan inventaris, menurut ibunya, Penelope .

Sang ibu mengakui bahwa Turner jarang keluar sehingga tak ada alasan untuk percaya bahwa puteranya akan berada dalam bahaya ketika meninggalkan rumah.

“Anak saya sedang berjalan di jalan, dan seseorang mulai menembak, dan dia tertembak. Mengapa itu bisa terjadi?” tanya Scott.

Polisi sedang menyelidiki apakah penembakan itu terkait dengan perkelahian jalanan yang terjadi tepat sebelum tembakan meletus.

"Detektif juga berusaha menentukan apakah pistol curian yang ditemukan di TKP terkait dengan penembakan itu," kata Kepala Polisi Kathy Lester.

Jaksa Distrik Anne Marie Schubert mencatat bahwa Martin tidak ditangkap karena dicurigai melakukan pembunuhan, tetapi menyarankan penyelidik membuat kemajuan dalam mengusut kasus itu.

"Penyelidikan sangat kompleks, yang melibatkan banyak saksi, serta video dari bukti-bukti fisik yang signifikan," kata Schubert dalam sebuah pernyataan.

"Ini adalah penyelidikan yang sedang berlangsung dan kami mengantisipasi lebih banyak penangkapan dalam kasus ini," ujarnya.

Martin ditahan tanpa jaminan, dan dijadwalkan hadir di Pengadilan Tinggi Sacramento County pada Selasa waktu setempat, menurut catatan penjara.

Martin dibebaskan dari penjara Arizona pada 2020 setelah menjalani hukuman lebih dari satu setengah tahun.

Ini karena Martin melanggar masa percobaan dalam kasus terpisah, yang melibatkan hukuman kejahatan atas penyerangan yang diperparah pada 2016, dan hukuman atas tuduhan ganja pada 2018.

Catatan pengadilan menunjukkan bahwa Martin mengaku bersalah karena meninju, menendang, dan mencekik seorang wanita di kamar hotel ketika dia menolak bekerja untuknya sebagai pelacur.

Tidak segera jelas apakah Martin memiliki seorang pengacara yang dapat berbicara atas namanya.

Dari 12 yang terluka, setidaknya empat orang di antaranya kritis, menurut Departemen Pemadam Kebakaran Sacramento. Setidaknya tujuh dari korban telah keluar dari rumah sakit pada Senin lalu.

Di tempat di mana kekacauan meletus, peringatan dengan lilin, dan bunga mulai tumbuh di trotoar yang sama.

Di TKP inilah pada Minggu subuh lalu, sebagaimana terlihat di video: Orang-orang berteriak, dan berlari mencari perlindungan, sementara yang lain terbaring di tanah, atau menggeliat kesakitan.

Buket kecil mawar ungu dipersembahkan untuk Melinda Davis, yang hidup di jalanan selama bertahun-tahun, dengan catatan bertuliskan: “Melinda Rest In Peace.”

Politisi mengecam penembakan itu, dan beberapa tokoh dari Partai Demokrat, termasuk Presiden Joe Biden, menyerukan tindakan lebih keras atas kekerasan bersenjata.

California memiliki beberapa pembatasan terberat negara terkait senjata api, dan memerlukan pemeriksaan latar belakang untuk membeli senjata dan amunisi, membatasi magazin hingga 10 peluru, dan melarang senjata api, termasuk pula jenis senjata serbu.

Majelis California mengheningkan cipta pada Senin lalu untuk menghormati para korban.

Anggota Majelis Kevin McCarty dari Demokrat yang mewakili Sacramento, mencatat bahwa anggota parlemen dapat melihat TKP dari balkon gedung.

"Tragis adalah kata yang terlalu kecil untuk menggambarkan apa yang terjadi dua malam lalu sebagai kehilangan yang menghancurkan bagi kota kami," kata McCarty.***

Sumber: The Associated Press

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah