KALBAR TERKINI - Perubahan strategi operasi Militer Rusia yang hanya menargetkan Ukraina Timur tak lain karena serangannya ke Ukraina mendapat perlawanan telak.
Itu sebabnya sejak menyerbu Ukraina pada 22 Februari 2022, Kremlin akhirnya ditengai kuat sudah mengubah strateginya untuk tak lagi melumpuhkan semua wilayah Ukraina.
Ukraina Timur menjadi target Rusia, karena wilayah ini dihuni oleh warga keturunan Rusia sebagai populasi mayoritas.
Baca Juga: Minyak dan Dolar AS Anjlok, Emas Dikabarkan Menguat Saat Ini
Perlawanan orang Ukraina baik militer dan milisi diperkirakan akan semakin kencang, apalagi sejak memasuki pekan keenam operasi militer Rusia, terjadi arus balik pengungsi ke Ukraina dari negara-negara Eropa.
Walaupun sebagian besar pengungsi ini adalah wanita, anak-anak dan orang tua, kalangan wanita muda diperkirakan akan menjadi tangguh jika sudha berlatih militer dan melawan Rusia.
Saat perang memasuki minggu keenam ini, dilansir Kalbar-Terkini.com dari Euro News, Rabu, 30 Maret 2022, jumlah warga Ukraina yang memutuskan untuk tidak tinggal di Uni Eropa, terus meningkat.
Pada Senin malam lalu, misalnya, ratusan warga Ukraina, hampir seluruhnya wanita, anak-anak dan orang tua, berdiri di antrean kereta malam tujuan Kyiv di Przemyśl, pusat pengungsi utama di tenggara Polandia.