KALBAR TERKINI – Harga emas diketahui mulai menguat sekitar 1 persen sejak akhir perdagangan Rabu (dini hari, Kamis).
Tidak hanya itu saja kejadian ini didukung oleh penurunan dolar AS hingga keraguan baru mengenai gencatan antara Rusia dan Ukraina.
Emas juaga dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, hal ini juga bisa mencegah kenaikan inflasi.
Baca Juga: Alasan Minyak Goreng Melonjak Naik Keterbatasan Persediaan Dari AS
Seperti yang dikutip dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terangkat 21 dolar atau 1,09 persen, menjadi di tutup pada 1,939,00 dolar AS per ounce.
Sedangkan untuk dolar AS melemah sekitar 0,6 terendah dalam dua minggu terakhir ini, membuat emas yang dihargakan dengan greenback lebih murah dibandingkan pemegang mata uang lainnya.
Juga membantu emas, “Situasi Rusia ini, tampaknya membaik kemarin, sekarang agak memburuk lagi,” kata Edward Meir, Analis ED&F Man capital Markets.
Baca Juga: Konflik Rusia dan Ukraina Picu Kenaikan Harga BBM Terkini, Ini Penjelasan dari Pihak ESDM
Kremlin kemarin (30/3/2022) menyambut baik bahwa Kyiv telah mengajukan tuntutannya untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam bentuk tertulis, tapi masih belum ada tanggapan lebih mengenai hal tersebut.
Di sisi lain harga emas turun sebanyak 1,8 persen dua hari lalu (29/3/2022), setelah Rusia berjanji mengurangi operasi militer di sekitar Kyiv dan Ukraina Utara.