Ukraina Desak Hentikan Serangan Rusia saat Biden menuju Polandia

- 25 Maret 2022, 12:49 WIB
Battle Ukraine 2022
Battle Ukraine 2022 /Tangkapan layar screenshoot YouTube./@CaspianReport

KALBAR TERKINI – Baru-baru ini Presiden Volodymyr Zelenskiy mengutarakan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk menghentikan pemboman yang telah memaksa jutaan orang mengungsi ke negara-negara seperti Polandia.

Dimana juga Presiden AS, Joe Biden akan menjadi saksi atas krisis secara langsung saat ini.

Pemimpin barat yang telah bersatu berkumpul di Brussel untuk melawan invansi Rusia selama sebulan terhadap tetangganya.

Adapun Biden yang diketahui mengunjungi Polandia Jumat ini bertujuan untuk bertemu para ahli yang terlibat dalam tanggapan pengungsi serta urusan lainnya.

Baca Juga: Intelijen KGB vs Komedian: Perbedaan Putin dan Zelenskyy di Medan Perang

Para pemimpin Barat mengecam invasi Moskow sebagai tindakan biadab dan menjanjikan bantuan militer dan kemanusiaan baru setelah pembicaraan di Brussels.

sementara Amerika Serikat dan Inggris memperluas sanksi ke target-target baru.

Negara-negara yang diketahui juga mendukung kecaman terhadap Rusia seperti Jepang, mengatakan akan meningkatkan sanksi dan mencabut status perdagangan negara yang paling disukai Rusia.

Sedangkan Australia memberikan sanksi kepada sekutu Rusia Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dan anggota keluarganya, dan 22 individu Rusia, yang disebutnya "penyebar propaganda dan disinformasi".

Baca Juga: Ternyata Ini Arti Ucapan URA oleh Vladimir Putin Viral di Media Sosial

Invansi Rusia dilakukan oleh Putin juga diketahui sebagai “operasi khusus”, yang telah menewaskan rubuan orang, jutaan orang mengungsi, gedung/perumahan rusak ringan hingga berat.

Zelenskiy mengatakan dia telah mengajukan permohonan kepada para pemimpin Barat, seperti mengatakan, "Semuanya untuk satu alasan, agar Rusia mengerti bahwa kita perlu mencapai perdamaian. Rusia juga perlu mencapai perdamaian."

Zelenskyy sebelumnya sempat meminta juga untuk memboikot energi Rusia dan zona larang terbang di atas Ukraina di mana bom Moskow telah meledakkan beberapa daerah pemukiman menjadi tanah kosong, tapi itu tidak terpenuhi oleh Para Pempin Barat.

Akan tetapi bantuan mematikan seperti salah satu dilakukan Amerika Serikat yaitu rudal anti-kapal yang dapat mengancam operasi Rusia di selatan.

Baca Juga: Bank Rusia Mencari UnionPay China setelah Visa dan Mastercard Dibekukan

Ukraina mengatakan pasukannya menghancurkan sebuah kapal pendarat besar Rusia di pelabuhan selatan Berdyansk.

Rekaman video menunjukkan kebakaran dan ledakan, dan dua kapal, salah satunya tampaknya rusak, terlihat berlayar menjauh sementara yang ketiga terbakar.

Akan tetapi masih belum terkonfirmasi dari pihak Rusia terkait kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu.

Walaupun gempuran yang terus dilakukan Rusia tapi mereka benar-benar tidak bisa menguasai sepenuhnya wilayah tersebut.

Baca Juga: Sumbangan Kripto ke Ukraina Hampir Mencapai USD 20 Juta

Seperti dikatakan para pejabat AS kepada Reuters bahwa Rusia menderita tingkat kegagalan setinggi 60% untuk beberapa rudal berpemandu presisinya.

Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan Colin Kahl mengatakan, “Dengan persediaan amunisi berpemandu presisi hampir habis, pasukan Rusia lebih mungkin mengandalkan bom dan artileri yang tidak terarah”.

Berbagai tuduhan pun terjadi dilimpahkan Rusia, dimulai kejahatan berperang hingga menyiksa tahanan Ukraina, tapi terkait masalah penyiksaan tersebut masih belum terbukti memiliki kebenarannya.

Adapun untuk tujuan Rusia melakukan hal ini kepada Ukraina yakni menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya.

Baca Juga: UPDATE BERITA Invansi Rusia ke Ukraina: Cryptoverse Mengutuk Tindakan Pemicu Konflik Dunia

Ia juga mengatakan bahwa ekspansi timur aliansi militer NATO mengancam keamanan Rusia.

Polandia, rumah bagi populasi pengungsi Ukraina terbesar di kawasan itu bahkan sebelum perang, telah menampung lebih dari 2,1 juta orang. Pelayanan publik sedang berjuang untuk mengatasinya.

Selama kunjungannya ke Polandia, Biden akan bertemu dengan Presiden Andrzej Duda untuk "berterima kasih atas semua yang dilakukan rakyat Polandia" dan untuk membahas tanggapan kemanusiaan yang terkoordinasi.***

Editor: Syaifullah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x