MENGERIKAN! Rusia Temukan 30 Lab Biologi AS di Ukraina: Pemicu Utama Operasi Militer Darurat Kremlin!

- 10 Maret 2022, 06:24 WIB
Rusia: Biolab AS di Ukraina Kembangkan Senjata Biologis
Rusia: Biolab AS di Ukraina Kembangkan Senjata Biologis /TASS

Sedangkan laboratorium di kota timur Kharkov dan Poltava, menangani difteri, salmonellosis, dan disentri.

Pada 2020 dan 2021, lanjutnya, Pentagon menghabiskan 11,8 juta dolar AS untuk sebuah proyek yang dikenal sebagai Diagnostik, Pengawasan, dan Pencegahan Penyakit Zoonosis di Angkatan Bersenjata Ukraina.

Selama periode yang sama, Kementerian Pertahanan Jerman disebut telah melakukan penelitian terhadap patogen penyakit hemoragik Kongo-Krimea, leptospirosis, meningitis, dan hantavirus di Ukraina.

Pekerjaaan ini dilakukan dalam kerangka inisiatif atas sponsor Jerman untuk 'memastikan keamanan biologis' negara-negara yang berbatasan dengan Uni Eropa.


Selain itu, komandan itu menyatakan, ribuan sampel serum terutama pasien 'etnis Slavia' telah dikirim dari laboratorium Ukraina ke Institut Penelitian Angkatan Darat Walter Reed di Silver Spring, Maryland, dengan dalih pengujian metode pengobatan Covid-19.

Pada Minggu lalu, militer Rusia mempublikasikan dokumen yang diperoleh dari biolab dari Poltava dan Kharkov yang mencantumkan instruksi Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Liashko agar pekerja laboratorium untuk menghancurkan berbagai patogen, termasuk antraks, wabah, tularemia, kolera dan penyakit mematikan lainnya

Maria Zakharova: Ancaman Serius ke Rusia

Keberadaan biolaboratories AS di Ukraina ini benar-benar mengubah gambaran keterlibatan Washington dalam krisis, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Rabu ini.

Menurutnya, temuan ini menimbulkan ancaman langsung ke Rusia sehingga pasukan Kremlin bergerak cepat ke Ukraina.

"Ini benar-benar mengubah gambaran keterlibatan AS dalam nasib Ukraina, dan bukan hanya instrumen pengaruh, bukan hanya instrumen pencegahan, itu adalah instrumen ancaman langsung ke negara kita," kata Zakharova.

"Jika kegiatan biolaboratorium di Ukraina tidak dihentikan, perkembangannya akan menjadi tidak terkendali," tambah pejabat itu.***

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x