KALBAR TERKINI - Rusia sudah dua kali melancarkan serangan ke pembangkit nuklir (PLTN) terbesar di Ukraina dan Eropa, Zaporizhzhia yang terletak di wilayah Ukraina Tenggara.
Dalam sebuah keterangan, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan serangan ini mampu membawa dampak yang sangat berbahaya.
Bahkan, efek dari serangan ini dapat memancing bencana nuklir yang 10 kali lipat lebih besar dari apa yang terjadi di Chernobyl pada 1986 lalu.
PLTN Zaporizhzhia memiliki enam unit daya. Diketahui, PLTN itu menghasilkan sebanyak 40-42 miliar kwh listrik.
Baca Juga: Google Hentikan Penjualan Iklan Online di Rusia, Kecuali Iklan Anti Perang, Permintaan Roskomnadzor
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) mengatakan akan memantau situasi ini lebih jauh.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan PLTN itu sudah dikepung oleh tentara yang dikirimkan Kremlin.
Sedang terjadi pemantauan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, di mana para pejabat Ukraina mengatakan kebakaran telah terjadi ketika pasukan Rusia menyerang dari semua sisi.
Menurut laporan terbaru, sejak dikuasai oleh pihak Russia, level radiasi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl mengalami peningkatan drastis.
Baca Juga: Profil Alex Konanykhin, Pengusaha Rusia yang Tawarkan Rp 14 Miliar untuk Kepala Vladimir Putin
Pada 1986, Chernobyl yang saat itu masih bagian dari Uni Soviet, pernah mengalami ledakan reaktor nuklir nomor 4 dan menjadi kecelakaan pembangkit listrik nuklir terparah di dunia.
Diketahui saat bencana itu menewaskan lebih dari 30 orang, bahkan bertahun-tahun setelahnya masih banyak orang yang meninggal akibat gejala radiasi.
Lantas, seperti apa dampak radiasi nuklir pada tubuh?
Baca Juga: Rusia Rebut Situs Nuklir Chernobyl di Ukraina, Radiasi Radioaktif Ancam Daratan Eropa
Berikut beberapa dampak radiasi nuklir pada tubuh:
- Kulit Kemerahan
Kulit sangat rentan terhadap paparan radioaktif. Respon pertama yang dihasilkan kulit yakni nampak kemerahan lantaran terjadi penyumbatan pembuluh darah dan bengkak.
- Peradangan Paru-paru
Paru-paru merupakan organ yang paling sensitif terhadap radiasi. Dampaknya bisa terjadi pneumonitis radiasi atau peradangan paru-paru karena radiasi.
Pneumonitis radiasi ditandai dengan rasa sesak, batuk, dan perasaan penuh di bagian dada.
- Kerusakan pada Organ Reproduksi
Paparan radiasi dapat menyebabkan kerusakan sementara hingga permanen pada organ reproduksi pria dan wanita.
Pada wanita, gejala yang dirasakan bisa tidak menstruasi. Sedangkan pria, dapat mengalami gangguan produksi sperma dan mengarah kepada kemandulan.
- Gangguan Sistem Pencernaan
Gangguan lain yang mungkin dirasakan saat seseorang terpapar radiasi nuklir yakni gangguan sistem pencernaan seperti mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan sakit perut.
- Kanker
Banyak studi menunjukan orang yang terpapar radiasi nuklir terutama anak-anak atau orang dewasa muda, berisiko tinggi terkena kanker.
Beberapa penyakit kanker yang mungkin dialami seperti kanker darah, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker tulang, kanker payudara, kanker tiroid, dan kanker otak.***