China Dukung Perdamaian di Ukraina tapi Abstain dari Resolusi DK PBB

- 27 Februari 2022, 08:59 WIB
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menggunakan hak veto negaranya sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB selama pemungutan suara pada resolusi yang dimaksudkan untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan menuntut penarikan semua pasukan Rusia di markas besar PBB di Kota New York pada hari Jumat.
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menggunakan hak veto negaranya sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB selama pemungutan suara pada resolusi yang dimaksudkan untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan menuntut penarikan semua pasukan Rusia di markas besar PBB di Kota New York pada hari Jumat. /UPI/Justin Lane/EPA-EFE


KALBAR TERKINI - China Dukung Perdamaian di Ukraina tapi Abstain dari Resolusi DK PBB

Zhang Jun, perwakilan tetap China di PBB menjelaskan alasan pihaknya abstain dari resolusi Dewan Keamanan PBB terkait Krisis Ukraina.

Zhang Jun menguraikan, posisi dasar China tetap konsisten, jelas, dan juga berlaku sama untuk masalah Ukraina.

Baca Juga: Intervensi AS di Taiwan Membahayakan, China Menggertak: Jika Langgar Garis Merah Kami Bertindak!

Bagi China, keamanan suatu negara tidak boleh mengorbankan keamanan negara lain, dan skeamanan regional tidak boleh dijamin dengan memperkuat, bahkan memperluas blok militer.

"Kekhawatiran keamanan yang sah dari semua negara harus dihormati," kata Zhang Jun, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari Global Times, Sabtu, 26 Februari 2022.

"Dalam keadaan ekspansi NATO ke arah timur selama lima putaran berturut-turut, tuntutan sah Rusia untuk keamanan, harus ditanggapi serius, dan ditangani dengan benar," kata Zhang Jun.

Baca Juga: KRISIS UKRAINA! NSA Kendalikan Hacker untuk Pantau 45 Negara Selama 10 Tahun: Ini Klaim Pakar Siber China!

China percaya, DK PBB harus memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan masalah Ukraina, mengutamakan perdamaian, stabilitas regional, dan keamanan semua negara.

Tindakan DK PBB harus bisa mendinginkan ketegangan ketimbang menambah 'bahan bakar', dan harus memfasilitasi solusi diplomatik daripada semakin memperburuk situasi.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x