“Semua warga sipil di jalan selama jam malam akan dianggap sebagai anggota kelompok sabotase dan pengintaian musuh," ancamnya.
Rusia mengklaim serangannya di Ukraina hanya ditujukan ke sasaran militer, tetapi jembatan, sekolah, dan lingkungan perumahan telah diserang.
Ini terjadi sejak invasi dimulai pada Kamis lalu dengan serangan udara dan rudal disusul masuknya pasukan Rusia ke Ukraina dari arah utara, timur, dan selatan.
Menteri Kesehatan Ukraina melaporkan pada Sabtu ini bahwa 198 orang, termasuk tiga anak-anak, telah tewas, dan lebih dari 1.000 lainnya terluka selama serangan darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
Tidak jelas apakah angka itu termasuk korban militer dan sipil.
Di Kiev, sebuah rudal menghantam salah satu gedung apartemen bertingkat tinggi di pinggiran barat daya, dekat salah satu dari dua bandara penumpang Kiev.
Hantaman rudal ini meninggalkan lubang bergerigi di apartemen yang rusak di beberapa lantai. Seorang pekerja regu penyelamat mengakui, enam warga sipil terluka.
Konflik tersebut telah membuat ribuan warga Ukraina mengungsi dari rumah mereka untuk mencari keselamatan.
Para pejabat PBB menyatakan, lebih 120.000 orang Ukraina telah meninggalkan negara itu ke Polandia, Moldova, dan negara-negara tetangga lainnya.