NATO dan AS sendiri ternyata kalah gertak. Militer Barat ternyata hanya mengawasi ketika pasukan Rusia memasuki wilayah Ukraina timur.
Tantangan Barat untuk bersikap sangat keras juga tak terbukti. Apalagi ketika Putin menyatakan pengakuannya atas kemerdekaan dua negara di Ukraina Timur.
Lugansk dan Donetsk, yang populasinya didominasi keturunan Rusia, selama ini merupakan titik panas terjadinya pertempuran antara kelompok separatis dukungan Rusia melawan pasukan Pemerintah Ukraina.
Kehadiran pasukan Kremlin di Ukraina timur ini dianggap masuk akal bagi Putin, sebagaimana dilansir dari koran Pemerintah Ukraina, Ukrinform.
Putin dalam pertemuannya dengan pemimpin Jerman menyatakan bahwa etnis Rusia di Ukraina terancam digenosida oleh Pemerintah Ukraina.
Sementara itu, para pemimpin Barat menglaim, pasukan Rusia telah pindah ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur.
Menurut mereka pada Selasa ini, hal itu terjadi setelah Putin mengakui kemerdekaan dua negara di wilayah tersebut.
Tetapi beberapa di antara para pemimpin ini mengindikasikan, masuknya pasukan Rusia ke wilayah tersebut belum menjadi invasi penuh yang telah lama ditakuti karena kebingungan terlanjur merajalela di Ukraina timur.