Adapun salah satu bukti bahwa kerusuhan itu didalangi Trump, adalah ketika terjadi gelagat bahwa massa akan segera menyerang Capitol.
Trump tidak mengeluarkan perintah apa pun untuk meminta Penjaga Nasional AS, atau menelepon departemen kehakiman guna meminta pengerahan personel keamanan ke Capitol.
Sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.Com dari The Guardian, Kamis, 20 Januari 2022, semua bukti itu juga tercantum dalam 700-dokumen di Ruang Oval Gedung Putih, kantor Presiden AS.
Baca Juga: Donald Trump Meradang: Apartemen-apartemen Mewahnya tak Laku
Mahkamah Agung (MA) AS pada Rabu malam lalu telah permintaan Trump agar MA memblokir pelepasan lebih dari 700 dokumen Gedung Putih paling sensitif, yang berusaha disembunyikan oleh Trump dari komite terpilih Penyelidik DPR AS.
Pihak MA AS juga sudah mengeluarkan surat pemanggilan terhadap Ivanka Trump, puteri Trump, untuk bekerja sama dengan komite serangan Capitol yang ditangani oleh Penyidik DPR AS.
Penyelidik DPR AS akan berusaha mendapatkan kesaksian dari putri pertama Trump, karena Ivanka adalah bagian penting dari lingkaran dalam Trump.
Baca Juga: Donald Trump Ancam Google dan Twitter: Posisi Facebook Dilematis
Ketua Tim Penyelidik DPR AS Bennie Thompson menyatakan akan 'mengundang beberapa orang untuk datang dan berbicara dengan pihaknya'.
Penyelidik DPR AS: Kesaksian Sukarela Ivanka