Network
Mafdet adalah dewa kucing pertama yang dikenal dan dianggap sebagai pelindung terhadap ular, kalajengking, dan kejahatan selama Dinasti Pertama. Jadi bagi mereka, kucing bukan hanya dewa tetapi juga pelindung.
Belakangan, setelah Dinasti Mesir runtuh, Kucing menjadi populer di mana-mana.
Orang Yunani dan Romawi menggunakannya sebagai pengendalian hama. Di Timur, kucing pada awalnya dimiliki oleh orang kaya.
Tapi selama Abad Pertengahan tepatnya di Eropa, Kucing dikaitkan dengan takhayul dan dicurigai membawa penyakit selama Black Death 1348.
Baca Juga: Kucing Kegemukan Berisiko Hipertensi: Paksa Berolahraga!
Itulah alasan mengapa terlalu banyak kucing terbunuh di era itu dan baru pada tahun 1600-an reputasi kucing mulai pulih.
Di Amerika, kucing adalah bagian dari kargo di kapal kolonisasi untuk meminimalkan hama dan penyakit, sehingga kucing-kucing itu pergi ke darat dan berkembang biak.
Bagi Umat Muslim, kucing merupakan hewan yang bersejarah salah satunya hewan yang dicintai oleh Rasulullah SAW. Bahkan, dikisahkan karena kecintaannya terhadap kucing diberi nama Muezza.
Baca Juga: Kenapa Orang Mesir Kuno Tergila-gila dengan Kucing?
Sebuah riwayat menceritakan bahwa ketika Rasulullah hendak melaksanakan sholat, ia menemukan Muezza di jubahnya dan bukannya malah membangunkan kucing itu.
Rasulullah membiarkannya sehingga hanya memotong sebagian jubahnya agar tidak menganggu kucing kesayangannya yang terlelap sedang tidur pulas.
