Ratusan orang masih hilang dan ribuan kehilangan tempat tinggal setelah berhari-hari badai hebat yang menyebabkan banjir bandang di Jerman barat dan Belgia.
Sekitar 1.300 orang di Jerman masih dilaporkan hilang, meskipun pihak berwenang mengatakan upaya untuk menghubungi mereka dapat terhambat oleh jalan yang terganggu dan koneksi telepon.
Banyak desa menjadi puing-puing karena rumah bata dan kayu tua tidak dapat menahan aliran air yang tiba-tiba dan membawa pohon, serta puing-puing lainnya melalui jalan-jalan sempit.
Kanselir Angela Merkel, di Washington untuk pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden, mengatakan dalam sebuah pernyataan “terkejut dengan bencana yang harus ditanggung begitu banyak orang di daerah banjir.”
“Simpati saya untuk keluarga yang meninggal dan hilang. Terima kasih yang tulus saya sampaikan kepada banyak penolong dan layanan darurat yang tak kenal lelah,” ujarnya.
Banjir bandang pekan ini terjadi setelah hujan deras berhari-hari.
Di Belgia, penyiar RTBF melaporkan 12 orang tewas akibat banjir. Prancis, Belanda, dan Swiss juga dilanda banjir.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 Prediksi Pertandingan Bulu Tangkis Ganda Putri Indonesia Versus Malaysia
Di seberang perbatasan, di Belgia gubernur Provinsi Liege, Catherine Delcourt, mengatakan bahwa setidaknya dua orang telah kehilangan nyawa mereka dan beberapa lainnya hilang.
Pemerintah Prancis mengatakan bahwa 40 penyelamat dari Unit Pelatihan dan Intervensi Keamanan Sipil, serta sebuah helikopter dengan dua spesialis penyelamat air di dalamnya, sedang dalam perjalanan ke Belgia untuk membantu.