Menteri Suharso di Forum G-20: Indonesia Belajar dari Banyak Bencana

- 2 Juli 2021, 20:57 WIB
Menteri PPN Suharso Monoarfa.(Foto: Dok.Kementrian PPN)
Menteri PPN Suharso Monoarfa.(Foto: Dok.Kementrian PPN) /Kementrian PPN

KALBAR TERKINI -  Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional  (PPN) Suharso Monoarfa di hadapan mitra-mitranya dalam Pertemuan Tingkat Menteri G-20 menegaskan, Indonesia telah belajar sebagai negara yang rawan bencana alam.

"Bahwa risiko multi-bahaya memerlukan kesiapsiagaan untuk mencapai respons yang efektif. Dalam hal ini, kita harus memasukkan jenis bahaya alam dan lainnya, seperti pandemi, dalam strategi penanggulangan bencana kita,”  jelas Suharso tentang hasil pertemuan tersebut  lewat siaran persnya yang dilansir Kalbar-Terkini.com dari grup Whatsupp Forum Redaktur, Jumat,  2 Juli 2021.

Pertemuan Tingkat Menteri G20 bersama Kementerian Luar Negeri Italia dan World Food Programme, digelar di Matera, Italia, Rabu, 30 Juni 2021. Pertemuan mengusung tema Peran Logistik dalam Kesiapsiagaan dan Respons terhadap Pandemi  Covid-19, Krisis Kemanusiaan dan Krisis Kesehatan di Masa Depan.

G-20 (The Group of Twenty) atau Kelompok 20 sendiri, merupakan kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia, ditambah Uni Eropa. Secara resmi G-20, yang terdiri dari Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Kelompok Duapuluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.

Baca Juga: Pertama Di Jerman, Akademi Agama Islam Resmi Dibuka

Kelompok ini dibentuk pada 1999, sebagai forum yang secara sistematis menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi maju dan berkembang, untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia.

Latar belakang pembentukan forum dimulai dari terjadinya krisis keuangan 1998, dan pendapat yang muncul pada forum G-7 mengenai kurang efektifnya pertemuan, jika  tidak melibatkan kekuatan-kekuatan ekonomi lain. Ini agar keputusan-keputusan yang mereka miliki,  memiliki pengaruh yang lebih besar.

Juga,  agar kekuatan ekonomi lain dapat mendengarkan kepentingan-kepentingan yang mungkin tidak tercakup dalam kelompok kecil itu. Kelompok ini menghimpun hampir 90 persen produk nasional bruto (PNB dan GNP) dunia, 80 persen total perdagangan dunia, dan dua per tiga penduduk dunia.

Sebagai forum ekonomi, G-20 lebih banyak menjadi ajang konsultasi dan kerja sama untuk hal-hal yang berkaitan dengan sistem moneter internasional. Terdapat pertemuan yang teratur untuk mengkaji, meninjau, dan mendiskusikan diskusi di antara negara-negara industri dan berkembang terkemuka.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah