FBI Kecolongan Pekerjakan Pemerkosa: Sesama Agen Digagahi hingga Stres

- 6 Mei 2021, 07:49 WIB
FBI KECOLONGAN - FBI Negara BagianAlabama kecolongan mempekerjakan kembali seorang agen yang terlibat serangkaian kasus perkosaan di Negara Bagian Louisiana, dengan menggunakan surat rekomendasi FBI fiktif./LOGO FBI: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/
FBI KECOLONGAN - FBI Negara BagianAlabama kecolongan mempekerjakan kembali seorang agen yang terlibat serangkaian kasus perkosaan di Negara Bagian Louisiana, dengan menggunakan surat rekomendasi FBI fiktif./LOGO FBI: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

MONTGOMERY, KALBAR TERKINI - Kuman di seberang laut tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak. Beginilah untuk menyebut tercorengnya nama besar sebuah biro investigasi sekaliber Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) di AS.  Menyidik kasus-kasus besar di seantero AS, ternyata FBI kecolongan, mempekerjakan kembali seorang pelaku serentetan kasus perkosaan sadis.

Adalah Christopher Bauer (41), agen FBI di New Orleans, Negara Bagian Louisiana, yang dipecat pada 2018 dalam kasus pemerkosaan -terakhir menggunakan ancaman pisau- kemudian diterima kembali ketika melamar di FBI Negara Bagian Alabama pada 2019, sebelum terjadinya kasus pemerkosaan ulang di negara bagian itu.

Korban terakhir adalah seorang anak perempuan berusia 11 tahun.  Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press (AP), Kamis, 6 Mei 2021, Bauer ditangkap pekan silam di Kota Montgomery atas tuduhan memperkosa anak perempuan itu.  

Baca Juga: Donald Trump Ancam Google dan Twitter: Posisi Facebook Dilematis

Dari penangkapan terungkap serentetan aksi bejatnya sekaligus terungkapnya pemalsuan surat rekomendasi fiktif dari FBI Lousiana sehingga  namanya 'bersih'. Adapun dalam kasus memperkosa anak perempuan itu, Bauer langsung dipecat dari FBI di tengah terungkapnya serangkaian kasus pelecehan seksual,  yang dilakukannya selama bekerja di FBI Louisiana.

Investigasi AP menemukan,  Bauer pada 2018 telah ditangguhkan hukumannya tanpa bayaran, dan izin keamanannya dicabut di kantor FBI di New Orleans, Luousiana , dan secara efektif dipecat. di tengah tuduhan terakhir dari rekan kerjanya bahwa dia diperkosa oleh Bauer dengan ancaman pisau.

Tapi otoritas di Alabama telah mengabaikan,  atau tidak menyadari sejarah kelam Bauer. Badan Penegakan Hukum Alabama, polisi negara bagian, menyatakan bahwa mereka telah melakukan penyelidikan 'penuh dan menyeluruh' terhadap latar belakang Bauer ketika dia melamar menjadi polisi pada 2019.

Dalam daftar riwayat kerja dan rekomendasi 'FBI Louisiana', tidak ada catatan yang merendahkan. Bahkan ditunjukkan dalam lamaran bahwa Bauer masih dipekerjakan oleh FBI,  dan tidak pernah diberhentikan atau dipaksa mundur karena tindakan disipliner.

Komisi kredensial penegakan hukum Negara Bagian Alabama pun memberikan salinan surat - konon dari markas besar FBI - yang tidak menyebutkan pemecatan Bauer. Surat 'FBI' itu menegaskan dekade 'pengabdian yang dapat dihargai', dan menganggapnya 'memenuhi syarat untuk dipekerjakan kembali'.

Baca Juga: Gelar Operasi Ketupat Tahun 2021, Polda Kalbar Fokus Penyekatan Cegah Penyebaran Covid-19

FBI: Tidak Sah!

"Surat itu tidak sah," kata FBI dalam sebuah pernyataan, Rabu, 5 Mei 2021, tanpa menyebutkan siapa yang memalsukan surat itu.

Bauer ditangkap di Montgomery atas tuduhan termasuk sodomi dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah 12 tahun itu.  Pada Rabu lalu, Bauer dipenjara walaupun membayar uang jaminan 105.000 dolar AS.   

Pihak pengadilan tidak mencantumkan pengacara yang dapat memberikan komentar atas namanya.  

Seorang pengacara,  yang mewakili Bauer dalam menggugat pemecatannya dari FBI,  pun  tidak menanggapi permintaan komentar untuk konfirmasi.  

Pihak FBI sendiri menolak menyatakan apakah mereka diminta memberikan informasi tentang kesesuaian Bauer untuk dipekerjakan oleh Alabama. 

Sementara itu, Kay Ivey dari Kantor Gubernur Alabama mempertanyakan masalah tersebut ke polisi negara bagian, yang tidak menanggapi pertanyaan berulang kali tentang detail perekrutan Bauer. 

"Anda harus bertanya pada diri sendiri mengapa seorang agen dari FBI ingin pergi setelah 10 tahun," kata Lou Reiter, konsultan kepolisian dan mantan Wakil Kepala Departemen Kepolisian Los Angeles. “Mereka jelas tidak melakukan uji tuntas apa pun dengan pemeriksaan latar belakang.” 

“Harus ada panggilan telepon,” tambah Michael Avery, pensiunan profesor di Fakultas Hukum Universitas Suffolk yang juga  pakar pelanggaran polisi. Bauer mengundurkan diri dari kepolisian negara bagian setelah penangkapannya, dengan alasan pribadi.

Bauer adalah contoh terbaru - dan mungkin yang paling ekstrim - dari seorang agen FBI,  yang dituduh melakukan pelecehan seksual.

Investigasi pada 2021 menemukan pola penyelia FBI,  yang menghindari disiplin - dan pensiun dengan keuntungan penuh - bahkan setelah klaim pelanggaran seksual terhadap mereka terbukti. 

“Tidak ada yang mau bertanggung jawab,” kata mantan rekan kerja yang menuduh Bauer. "Juga tak ada yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi para korban kejahatan seksual. Saya tidak ingin ini terjadi pada orang lain." 

Seorang veteran Angkatan Udara AS,  Bauer kemudian menjadi anggota kepolisian Montgomery sebelum bergabung dengan FBI pada  2009, menangani sejumlah kasus penting di lapangan.  

Bauer pun membantah klaim pelecehan seksual yang dibuat oleh pihak FBI di Montgomery,  dan menyatakan perbuatan itu atas dasar suka sama suka. 

Petinggi FBI menganggap kasus pelanggaran itu 'mengerikan', menurut seorang mantan pejabat penegak hukum senior,  yang mengetahui langsung masalah tersebut.

Baca Juga: Operasi Gabungan, Satgas Pamtas Yonif 642/Kps Gagalkan Penyelundupan Sabu Seberat 1, 702 Kg

Penyelidik internal mewawancarai beberapa pegawai perempuan di FBI tentang hubungan mereka dengan Bauer,  dan percaya akhirnya percaya atas kelakuan bejat Bauer selama itu. 

Penyelidikan internal juga menemukan, Bauer melanggar kebijakan FBI, termasuk berhubungan seks di kendaraan FBI.

"Dia benar-benar harus kehilangan pekerjaan, dan seharusnya benar-benar dituntut secara kriminal," kata mantan pejabat itu. 

Seorang rekan kerja Bauer memberi tahu bahwa pihak berwenang Louisiana telah mengajukan tuntutan pidana di wilayahTammany, sebelah utara New Orleans, tetapi pihak berwenang diyakini tidak memiliki cukup bukti untuk maju. 

Korban Stres hingga Rambut Rontok

Tuduhan itu juga dilayangkan menyusul pernyataan seorang wanita di Louisiana bawah Bauer mencekiknya saban memperkosa.  Bauer kemudian diperintahkan untuk menyerahkan senjata api, pedang dan pisau yang digunakan dalam aksinya.

"Dia mengatakan kepada saya berkali-kali bahwa jika saya mau perang dengannya, maka saya akan kalah. Dia mengatakan itu berkali-kali bahwa dia akan menghancurkan hidup saya. Saya tidak mau melihat dia lagi," tulis wanita itu dalam pesanannya kepada AP.  

Wanita itu memberi tahu bahwa Bauer sering melakukan pelecehan seksual kepadanya sehingga rambutnya mulai rontok. 

“Itu adalah tahun penyiksaan,” katanya. “Dia benar-benar membuatku terjaga selama berhari-hari. Saya tidak bisa makan, tidak bisa tidur, dan dalam enam bulan berat saya turun dari 150 pon,  menjadi 92 pon. Secara fisik,  saya sekarat atas perbuatannya."*** 

 

Sumber: The Associated Press 

 

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah