Sengketa Niu'e Reef, Filipina Loyo Hadapi China: Ditengarai Terkait Vaksin

- 26 April 2021, 02:21 WIB
KAPAL RUMAH SAKIT  CHINA - Kapal rumah sakit China, Nanyi 13 memasuki Kepulauan Nansha, di dekat perairan Niu'e Reef,  yang diklaim Filipina sebagai miliknya, 30 November 2020./FOTO: TANGKAPAN LAYAR DARI CHINA CENTRAL TELEVISION/GLOBAL TIMES/
KAPAL RUMAH SAKIT CHINA - Kapal rumah sakit China, Nanyi 13 memasuki Kepulauan Nansha, di dekat perairan Niu'e Reef, yang diklaim Filipina sebagai miliknya, 30 November 2020./FOTO: TANGKAPAN LAYAR DARI CHINA CENTRAL TELEVISION/GLOBAL TIMES/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Kapal rumah sakit China lainnya, Peace Ark, memiliki panjang 178 meter, lebar 24 meter, dan memiliki bobot lebih dari 14.000 ton, China News melaporkan pada 2019. 

"Pemindahan yang lebih kecil lebih praktis bagi Nanyi 13 untuk beroperasi di Kepulauan Nansha," kata Zhang Junshe, seorang peneliti senior di Institut Penelitian Studi Militer Angkatan Laut PLA.

"Nanyi 13 dirancang untuk berlayar di antara dan berlabuh di pulau-pulau dan terumbu karang, dan perpindahan yang lebih besar dapat menghalangi mobilitasnya di tempat-tempat di mana air dangkal,"  lanjut Zhang. 

Berbeda dengan AS, yang disebutnya telah mendorong militerisasi di Laut China Selatan, China menjadi lebih mampu menyediakan layanan publik internasional, termasuk pencarian dan penyelamatan maritim.

Dengan menyediakan layanan publik ini, China akan dapat menunjukkan kehadirannya di wilayah tersebut,  dan menunjukkan praktik administrasi sipilnya, menurut analisis di China.*** 

 

Sumber: Global  Times, berbagai sumber

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah