Jika Taiwan Diserang, Rudal Australia Hadang China

- 20 April 2021, 02:37 WIB
DI AFGHANISTAN - Pasukan Australia di Afghanistan. /CREDIT: ANGELA WYLIE/ THE SIDNEY MORNING HERALD/
DI AFGHANISTAN - Pasukan Australia di Afghanistan. /CREDIT: ANGELA WYLIE/ THE SIDNEY MORNING HERALD/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Pada Maret 2021, Australia mengumumkan akan memproduksi  peluru kendali  untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya di tengah ketegasan China.

Michael Shoebridge, direktur pertahanan, strategi, dan keamanan nasional di Institut Kebijakan Strategis Australia, berkomentar bahwa sejumlah besar rudal rakitan dalam negeri akan dibutuhkan. Ini jika Australia akan membantu Taiwan , ketika Beijing memutuskan untuk mengambil kendali atas negara dengan paksa, lapor AP.

Beli Rudal dari AS

Li Shih-Chiang, Direktur Departemen Perencanaan Strategis Kementerian Pertahanan Nasional (MND), Taiwan menyatakan, Senin, pihaknya  berusaha  membeli rudal AGM-158 Joint Air-to -Surface Standoff Missiles (JASSM) dari AS.

Selama pertemuan pada Senin, komite Kehakiman dan Hukum Organik di Legislatif  Yuan , Chao Tien-lin  bertanya kepada Li tentang  kemungkinan masih adanya senjata yang diminta Taiwan untuk dibeli dari AS,  tetapi belum disetujui sejak pemerintahan Biden.   Direktur departemen mengkonfirmasi bahwa semua penjualan senjata berjalan normal, seperti dilaporkan Liberty Times.

Li mengungkapkan bahwa saat ini hanya JASSM yang tersisa di daftar pembelian senjata Taiwan, dan pemerintah akan terus mendorong penyelesaian kesepakatan. Li menambahkan, komunikasi antara Taiwan dan AS tetap terbuka dan normal.

AGM-158 adalah rudal udara-ke-darat yang memiliki jangkauan lebih dari 370 kilometer. Rudal ini dirancang untuk menghancurkan pertahanan dari target bernilai tinggi, serta  dapat direlokasi, menurut data dari Lockheed Martin, produsen rudal.

Selain itu, Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng juga ditanyai selama pertemuan komite yang sama tentang laporan bahwa pemerintahan Biden telah menyetujui penjualan Howitzer self-propelled M109 ke Taiwan.

Chiu menyatakan, pihak militer belum menerima pemberitahuan resmi dari Washington atau Institut Amerika di Taiwan terkait pembelian persenjataan tersebut.***

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah