Hapus Bukti, Junta Hancurkan Mayat Anak-anak

- 29 Maret 2021, 22:31 WIB
KORBAN ANAK-ANAK -  Anggota keluarga berduka atas pemakaman Htoo Myat Win (12) yang ditembak mati oleh angkatan bersenjata Junta Myanmar pada Sabtu, 27 Maret 2021./MYANMAR NOW/
KORBAN ANAK-ANAK - Anggota keluarga berduka atas pemakaman Htoo Myat Win (12) yang ditembak mati oleh angkatan bersenjata Junta Myanmar pada Sabtu, 27 Maret 2021./MYANMAR NOW/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Lebih 100 orang dibunuh oleh aparat junta di seluruh Myanmar pada Sabtu kemarin, saat perayaan Hari Angkatan Bersenjaya Myanmar ke-76, yang sebaliknya dinyatakan oleh publik sebagai Hari Perlawanan anti-Fasis. Ini untuk menyatakan bahwa militer yang sama meneror publik lewat tindakan keras dan brutal. 

Di antara korban kekerasan rezim pada hari itu adalah 11 anak dari sembilan kota di seluruh Myanmar. Para korban di bawah 16 tahun ini, bukanlah pengunjuk rasa anti-rezim, melainkan ditembak tanpa pandang bulu di dalam dan sekitar rumah mereka.  Para korban anak-anak ini: Aye Myat Thu (11) dari Kota Mawlamyine, Negara Bagian Mon; Htoo Myat Win (12) dari Kota Shwebo, Sagaing; Pan Ei Phyu (13) dari Meikhtila, Mandalay.

Sai Wai Yan (13) dari kotapraja Mingalar Taung Nyunt di Yangon; Hein Win Htut (14) dari Myingan, Mandalay; dan Yang Paing Oo (15) dari Kawthaung, Tanintharyi. Lima anak lain berusia 16-17 tahun juga dibunuh pada Sabtu kemarin: Soe Myat Min (17) dari Madaya, Mandalay.

Korban berusia 16 tahun: Lwin Ko, Myo Han dan Htet Myat Thwin dari Pathein, Ayeyarwady; dan Ye Yint Naing dari Kota Muse di Negara Bagian Shan utara, juga masih 16 tahun. Korban lain,  

Myo Han juga dimakamkan di Pathein pada hari yang sama. Dia ditembak mati ketika tentara dan polisi melepaskan tembakan ketika mencoba membebaskan seorang tentara berpakaian preman yang telah ditangkap oleh publik, menurut Kantor Berita Delta

Sai Wai Yan (13), seorang anak laki-laki Hindu dari Mingalar Taung Nyunt di Yangon, ditembak di kepala di luar perumahan staf kereta api, sekitar pukul 2 siang waktu setempat.

Menurut neneknya kepada Myanmar Now,  jenazah cucunya kemudian diambil oleh tentara tetapi dikembalikan ke keluarganya pada Minggu, 28 Maret 2021. “Saat dia bermain, dia mendengar suara tembakan, dan kemudian dia ditembak,” kata neneknya.

Pemakaman korban lain,  Htoo Myat Win (13), diadakan pada Minggu kemarin. Dalam rekaman video setelah penembakan, ayahnya terlihat berulang kali menangis sambil berkata: "Anak saya sudah meninggal."

Selain 11 anak yang tewas, dua gadis terluka parah pada hari Sabtu lalu, berusia satu dan lima tahun. Seorang bayi berusia satu tahun bernama Thin Thawdar Tun di Kota Mayangone, Yangon, kehilangan mata kanannya setelah ditembak oleh seorang tentara dengan peluru karet.

Pada hari ulang tahun pertamanya, bayi ini ditembak di luar tenda tempat tinggal keluarganya.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah