Asli Sakit Jiwa! Tak Henti Membunuh, Aung Hlaing: Militer Lindungi Rakyat

- 27 Maret 2021, 20:43 WIB
SAKIT JIWA - Ini benar-benar 'mahluk' sakit jiwa.  Setelah membunuh lebih 324 warganya,  jenderal senior Min Aung Hlaing tega-teganya menyatakan,  militer akan melindungi rakyat Myanmar dan berjuang untuk demokrasi./FOTO: SLATE & PENNLIVE/GRAFIS: OKTAVIANUS  CORNELIS/
SAKIT JIWA - Ini benar-benar 'mahluk' sakit jiwa. Setelah membunuh lebih 324 warganya, jenderal senior Min Aung Hlaing tega-teganya menyatakan, militer akan melindungi rakyat Myanmar dan berjuang untuk demokrasi./FOTO: SLATE & PENNLIVE/GRAFIS: OKTAVIANUS CORNELIS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI - Setelah membunuh lebih 324 warganya,  jenderal senior Min Aung Hlaing tega-teganya menyatakan,  militer akan melindungi rakyat Myanmar dan berjuang untuk demokrasi.  

Pernyataan ini dikemukakan dalam perayaan ulang tahun ke-76 Angkatan Bersenjata Myammar di Kota Naypyitaw, Ibu Kota Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021.  Tanggal 27 Maret memperingati hari ketika negara tersebut memulai perlawanan bersenjata melawan pendudukan Jepang pada 1945. 

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Myanmar Now, Sabtu ini, saat para pemimpin junta merayakan Hari Angkatan Bersenjata ke-76, rakyat justru turun ke jalan-jalan di seluruh negeri untuk menandai kesempatan itu sebagai Hari Kediktatoran Anti-Militer.  

Selain Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin - yang bertemu dengan para pemimpin senior junta sehari sebelumnya - tidak ada tanda-tanda diplomat asing di parade dan upacara Naypyitaw.

Baca Juga: Tragis, Banyak Cewek Filipina Angkat Senjata: Termakan Propaganda Komunis

Baca Juga: Bantu Vietcong Usir AS dari Vietnam, Inilah Pasukan Khusus Korut

Baca Juga: Iran-China Teken Kerjasama, bakal Hadir Blok Baru Lawan AS dan Sekutu-sekutunya

Sebagian besar organisasi etnis bersenjata juga menolak undangan militer untuk menghadiri acara tersebut. 

Dalam pidatonya selama 30 menit, Aung Hlaing menyatakan  akan melindungi rakyat Myanmar dan berjuang untuk demokrasi. Padahal, sehari sebelumnya, pihak junta dalam siaran di televisi pemerintah mengancam akan menembak pengunjuk rasa di kepala atau punggung. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah