Wah, China Gugup Hadapi Ancaman AS: Anggaran Militernya Naik Hari Ini!

- 5 Maret 2021, 20:20 WIB
PARADE MILITER CHINA- Dong Feng 41 ICBM yang dipasang di truk, rudal berdaya jangkau hingga 15 ribu kilometer, diarak di sepanjang Chang'an Avenue di Beijing, Ibu Kota China  pada 1 Oktober 2019./XINHUA/
PARADE MILITER CHINA- Dong Feng 41 ICBM yang dipasang di truk, rudal berdaya jangkau hingga 15 ribu kilometer, diarak di sepanjang Chang'an Avenue di Beijing, Ibu Kota China pada 1 Oktober 2019./XINHUA/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

BEIJING, KALBAR TERKINI -   China diklaim gugup menghadapi berbagai konflik baik tantangan dari AS dan sekutunya di Laut China Selatan, masalahnya dengan Taiwan, sengketa perbatasan dengan India, dan kerusuhan di Hongkong.

Itu sebabnya pada Jumat, 5 Maret 2021 ini, China menetapkan angggaran belanjanya naik 6,8 persen pada 2021. Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Reuters, Jumat ini, kenaikan pada 2021  lebih sedikit dibandingkan pada 2020.

Kenaikan ini juga secara luas sudah sesuai perkiraan pertumbuhan pemerintah yang dikaitkan dengan fakta bahwa China merupakan negara berkekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, walaupun diserang berbagai dampak dari pandemi virus korona.

Baca Juga: Tangkis Pencucian Uang dari Myanmar, Bank Sentral Singapura Waspada

Perdana Menteri Li Keqiang berjanji untuk memperkuat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Di antaranya, mengembangkan serangkaian senjata dari pesawat tempur siluman hingga kapal induk yang akan terus berlanjut dalam menghadapi apa yang disebutnya sebagai berbagai ancaman atas kedaulatan keamanan China.

Pada Jumat ini, angka pengeluaran untuk bidang pertahanan sudah ditetapkan di angka 1,35 triliun yuan atau 208,47 miliar dolar AS berdasarkan anggaran nasionalnya.

Dari angka ini, masih menurut Reuters, bisa menjadi barometer tentang betapa agresifnya negara itu meningkatkan kekuatan militernya. Pada 2020, China menyatakan, anggaran pertahanan akan naik hanya 6,6 persen, tingkat paling lambat dalam tiga dekade, karena ekonomi melemah akibat serangan pandemi Covid-19. Ini akan menjadi tahun keenam berturut-turut untuk peningkatan satu digit. 

Baca Juga: Bukan Hanya Satu, Inggris Temukan 16 Varian Baru Covid-19

Dalam pidato kenegaraannya di hadapan sebagian besar badan legislatif, Li menyatakan, China pada 2021 akan memperkuat angkatan bersenjata, 'melalui reformasi, sains dan teknologi dan pelatihan personel yang cakap'. 

"Kami akan meningkatkan pelatihan dan kesiapsiagaan militer secara menyeluruh, membuat rencana keseluruhan untuk menanggapi risiko keamanan di semua bidang, dan untuk semua situasi, dan meningkatkan kapasitas strategis militer untuk melindungi kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunan negara kami," kata Li. 

"Kami akan perbaiki tata letak iptek dan industri terkait pertahanan, serta sempurnakan sistem mobilisasi pertahanan," tambahnya tanpa merinci.

Baca Juga: Tuding Eropa Politisir Fasilitas Nuklirnya, Presiden Iran: Saya Peringatkan!

Li menetapkan target pertumbuhan ekonomi tahunan lebih dari 6 persen,  jauh di bawah konsensus analis yang memperkirakan pertumbuhan bisa mengalahkan 8 persen pada 2021. Pada 2020, China mengurangi target setelah virus korona menghancurkan ekonominya. 

Yang Yujun, mantan perwira senior Tiongkok yang sekarang bekerja di Universitas Komunikasi Tiongkok, menegaskan bahwa kenaikan anggaran militer China pada 2021, merupakan peningkatan yang wajar. Ini mengingat banyaknya masalah yang dihadapi ekonomi China paska pandemi. 

“China sedang menghadapi situasi keamanan internasional dan regional yang relatif rumit, dan tugas untuk memajukan modernisasi, reformasi, dan pembangunan militer, juga sangat sulit. Sangat perlu untuk memastikan belanja pertahanan yang cukup, ”tambahnya. 

Menurut Reuters, negara ini juga gugup dengan tantangan di beberapa bidang, mulai dari Taiwan hingga AS, misi di Laut China Selatan yang disengketakan di dekat pulau-pulau yang diduduki China, sengketa perbatasan yang sedang berlangsung dengan India, dan kerusuhan di Hongkong. 

Anggaran itu sendiri dinilai hanya memberikan 'angka mentah' untuk pengeluaran militer, tanpa gangguan. Banyak diplomat dan pakar asing percaya bahwa negara tersebut tidak melaporkan jumlah yang sebenarnya. 

Anggaran pertahanan yang dilaporkan China pada 2021, adalah sekitar seperempat dari AS. pengeluaran pertahanan yang berjumlah 714 miliar dolar S pada tahun fiskal 2020, dan diharapkan meningkat menjadi 733 miliar dolar AS pada tahun fiskal 2021.

Li menetapkan target pertumbuhan ekonomi tahunan lebih dari 6 persen, jauh di bawah konsensus analis, yang memperkirakan pertumbuhan bisa mengalahkan delapan persen pada 2021. Tahun lalu, China mengurangi target setelah Covid-19 menghancurkan ekonominya.***    

 

Sumber: Reuters

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x