Paus juga akan mengunjungi Ur, tempat kelahiran Nabi Ibrahim yang juga dihormati oleh umat Kristen, Muslim, dan Yahudi, serta bertemu dengan ulama Muslim Syiah Irak yang dihormati, Ayatollah Ali al-Sistani yang sudah berusia 90 tahun.
Pertemuan dengan Sistani, yang memiliki pengaruh besar atas mayoritas Syiah Irak dan dalam politik negara itu, akan menjadi yang pertama oleh seorang Paus. Beberapa kelompok militan Syiah telah menentang kunjungan Paus, menyebutnya sebagai campur tangan Barat dalam urusan Irak.
Sebaliknya, banyak warga Irak berharap bahwa kunjungan Paus dapat membantu membentuk pandangan baru tentang Irak.
"Ini mungkin tidak banyak berubah di lapangan. Tetapi setidaknya, jika Paus berkunjung, orang akan melihat negara kami dalam sudut pandang yang berbeda, bukan hanya bom dan perang," kata Ali Hassan (3), seorang warga Baghdad yang menjemput kerabatnya. di bandara.***
Sumber: Reuters