Lagi, 700 Kilogram Narkoba Pakistan Disita di Iran, Indonesia Target Tujuan?

- 2 Maret 2021, 23:00 WIB
TENTARA PERBATASAN  -Pasukan keamanan Iran tak hentihentinya melakukan penangkapan para bandar narkoba di tapal batasnya dengan Pakistan./REUTERS/
TENTARA PERBATASAN -Pasukan keamanan Iran tak hentihentinya melakukan penangkapan para bandar narkoba di tapal batasnya dengan Pakistan./REUTERS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

TEHRAN, KALBAR TERKINI - Sebanyak 700 kilogram narkoba berhasil disita pasukan penjaga perbatasan Iran di Kabupaten Sravan, Provinsi  Baluchestan, Selasa, 2 Maret 2021. Narkoba ini bakal dipasok ke Eropa, Arab, dan Asia Tengah. Dari Asia Tengah, diduga kuat narkoba ini diedarkan ke Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Demikian pengumuman serempak pada Selasa ini dari Komandan Penjaga Perbatasan Provinsi Sistan, Brigadir Jenderal Mohammad Mollashahi, dan Brigjen Mohammad Mollashahi selaku Komandan Perbatasan Baluchestan, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari MEHR News Agency.

Menurut pernyataan tersebut, intelijen telah berhasil mengumpulkan informasi tentang aktivitas kelompok obat bius dari perbatasan Delavar, Pakistan,  yang akan menuju kedua provinsi di wilayah Iran itu. Penyelundup dilaporkan berencana mentransfer kiriman narkoba dari wilayah tenggara itu ke Iran.

Baca Juga: Penggal Kepala Warnai Duel Geng Narkoba di Penjara-penjara Equador

Masih dilansir dari MEHR Agency, menjadi tetangga Paksitan, penghasil narkoba terbesar di dunia, menyebabkan Republik Islam Iran memikul beban berat sebagai salah satu jalur utama pengangkutan narkoba. Itu sebabnya Iran berada di garis depan dalam perang melawan perdagangan narkoba.

Ribuan pasukan Iran sejauh ini menjadi tumbal untuk melindungi dunia dari bahaya narkoba. Terlepas dari biaya ekonomi dan manusia yang tinggi, Republik Islam Iran telah secara aktif memerangi perdagangan narkoba selama beberapa dekade terakhir.

Iran menghabiskan lebih dari 700 juta dolar AS untuk menyegel perbatasannya, dan mencegah transit narkotika yang ditujukan ke negara-negara Eropa, Arab, dan Asia Tengah

Baca Juga: Polri Bekuk 12 Terduga Teroris di 4 Wilayah di Jawa Timur, Karo Penmas: Jaringan Al Qaeda

Kerjasama dengan Kepolisian Spanyol

Pada Sabtu,  20 Februari 2021, berlangsung webinar gabungan Polisi Anti Narkotika Republik Islam Iran dan Polisi Narkoba dan Kejahatan Terorganisir Spanyol. Webinar dihadiri pula oleh Kepala Polisi anti-Narkotika NAJA (Pasukan Penegakan Hukum Republik Islam Iran), Brigadir Jenderal Majid Karimi dan rekannya.

"Iran selama ini  berhasil melakukan penangkapan terhadap penyelundup, memerangi jaringan transit narkoba utama di tingkat regional dan internasional, serta serta mencegah masyarakat dari kecanduan narkoba," kata Karimi dalam pertemuan tersebut. 

Baca Juga: Militer AS dan Sekutunya 'Serbu' LCS, Tiongkok: Ini Wilayah Warisan Nenek Moyang Kami!

Merujuk pada keseriusan Republik Islam Iran dalam memerangi peredaran narkoba, Karimi menjelaskan, pihaknya pada 2020 telah menyita 1.150 ton narkoba.

Sementara pihak kepolisian Spanyol secara resmi mengundang mitranya  dari Iran untuk melihat langsung cara kerja  polisi Spanyol  di bidang kontra-narkotika dan penanganan kejahatan terorganisir. 

“Polisi Anti Narkotika Spanyol sepenuhnya siap untuk mengembangkan hubungan dengan Iran di bidang pelatihan anjing pendeteksi, mengembangkan program pelatihan khusus, dan metode baru perawatan, rehabilitasi, dan pemeliharaan pecandu," tegas  pernyataan Polisi Narkoba dan Kejahatan Terorganisir Spanyol.*** 

 

Sumber: MEHR News Agency

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x