Duel Houthi vs Saudi Tewaskan Puluhan Orang, Biden Siap Cabut Status Teroris

- 15 Februari 2021, 13:38 WIB
KESETIAAN -Para personel di Sana'a mengangkat senjata sebagai bentuk kesetiaan terhadap  Suku Houthi./AP VIA DAWN/
KESETIAAN -Para personel di Sana'a mengangkat senjata sebagai bentuk kesetiaan terhadap Suku Houthi./AP VIA DAWN/ /

Khawatir Houthi bakal semakin kuat, koalisi pimpinan Arab Saudi mengebom konvoi Houthi di gurun yang luas di kawasan Marib. Salah satu media milik Houthi melaporkan, Selasa, 9 Februari 2021, setidaknya 10 serangan udara dilancarkan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi di Marib. 

Dua serangan udara lainnya terjadi di provinsi tetangga, Jaw yang merupakan basis pemberontak Houthi sekaligus pangkalan mereka untuk melancarkan serangan terbaru ke Marib. Lebih dari 48 pejuang Houthi tewas, dan lebih dari 120 lainnya terluka dalam dua hari terakhir ini. "Sebagian besar korban adalah dari militan Houthi," kata para pejabat.

Sementara itu, lebih dari dua lusin personel Houthi lainnya dilaporkan tewas selama awal serangan, yang sebagian besar berpusat di distrik Sorouh dan Makhdara. Pemberontak Houthi sejak awal 2020 gencar menyerang Marib dari beberapa sisi sehingga mengancam nyawa warga di ibu kota provinsi itu. 

Baca Juga: Siapkan Dana Rp20 Triliun, Kemenaker Buka Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12

Marib yang memiliki Bendungan Marib Besar kuno merupakan surga bagi ratusan ribuan warga Yaman yang melarikan diri dari serangan Houthi sejak dimulainya perang saudara itu. Serangan Houthi pada 2020 telah memicu gelombang pengungsian ke Marib. 

Pertempuran di Marib bisa menggagalkan upaya baru PBB untuk kembali melakukan negosiasi antara pihak-pihak yang bertikai. Hanya saja sejak 2019, PBB belum melakukan negosiasi yang substantif.  

Baca Juga: Diisi Kalangan Muda NU, Pengurus Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama Optimis Bisa Tingkatkan Perekonomian Nelayan

Pekan lalu, utusan PBB Martin Griffiths menyatakan keprihatinannya atas permusuhan di Marib. Terutama selama momentum diplomatik terkait langkah-langkah terbaru negoisasi atas dukungan pemerintah baru AS lewat lewat Presiden Joe Biden.*** 

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah