Salju Mengancam Nyawa di Ukraina, Rusia Angkat Jenderal Surovikin dan Ganti Taktik Perang

4 Desember 2022, 12:43 WIB
Rusia tunjuk komandan baru di perang Ukraina, Sergey Surovikin. /

KALBAR TERKINI - Sejak kegagalan operasi awal di Ukraina serta kegagalan menguasai Kharkiv, Rusia memutuskan untuk mengangkat Jenderal Surovikin menjadi pemimpin pertempuran di Ukraina.

Hal tersebut juga terjadi dikarenakan ledakan jembatan Crimea yang diduga merupakan hasil kegiatan militer Ukraina pada 8 Oktober lalu.

Walaupun Jembatan tersebut tidak sepenuhnya hancur dan masih cepat untuk diperbaiki, Rusia menggunakan momen tersebut untuk mengganti taktik di Ukraina dengan mengecapnya sebagai negara teroris.

Hasilnya adalah serangan rudal yang dimulai pada tanggal 10 Oktober atas perintah Jenderal Surovikin yang menyerang seluruh wilayah Ukraina terutama fasilitas-fasilitas pembangkit listrik.

Baca Juga: Rumor Polandia Ingin Ambil Wilayah Ukraina Barat, Bagaimana Sejarah Polandia dan Kota Lviv?

Pada awalnya pihak Ukraina dan Uni Eropa menjanjikan kerusakan akibat serangan tersebut akan dengan cepat diperbaiki.

Namun setelah Rusia tidak berhenti-henti menggempur seluruh pembangkit listrik tersebut, walaupun dengan bantuan Uni Eropa dan Amerika, Ukraina tidak mendapat kesempatan untuk memperbaiki fasilitasnya.

Pada akhirnya Ukraina mengumumkan mereka tidak akan bisa memperbaiki semua fasilitas tersebut.

Pada 3 November lalu telah dilaporkan Ukraina kehilangan 40% Infrastruktur energi milik mereka akibat dari serangan tersebut.

Sekarang pada tanggal 2 Desember 2022, di bawah gelapnya malam tanpa listrik di wilayah Kiev, suhu di Ukraina telah mencapai -3 derajat Celsius.

Baca Juga: CEK Lawan dan Jadwal Belanda di Perempat Final Piala Dunia Qatar 2022, Berhasilkah Oranje Kalahkan Tim Ini?

 Musim dingin baru saja dimulai dan secara perlahan Kiev mengkhawatirkan musim dingin yang diperkirakan dapat mencapai -4 Fahrenheit (-20 Celsius) sementara listrik masih sulit di seluruh bagian dari negara tersebut.

Di dalam kondisi tersebut diperkirakan akan ada banyak warga yang mencoba untuk kabur dari negara tersebut.

Sekitar 10 juta warga Ukraina akan harus menghadapi musim dingin tersebut tanpa listrik yang mencukupi.

Tak hanya itu, taktik Jenderal Surovikin terbukti membuahkan hasil dikarenakan sejak kehilangan daya pembangkit listrik yang signifikan.

Baca Juga: SLOT Perempat Final Piala Dunia Qatar 2022 Diamankan oleh Belanda dan Argentina,Tim Mana yang Berlaga Hari Ini

Angkatan bersenjata Ukraina menjadi kesulitan untuk memberikan bantuan ke pada pasukan Ukraina timur melalui jalur kereta akibat listrik yang padam sementara musim dingin membawa “Rasputitsa”

Yaitu keadaan berlumpur di sekitar musim dingin yang diakibatkankan oleh hujan deras dan mencairnya salju.

Keadaan ini dapat membuat kendaraan-kendaraan terjebak di dalam lumpur.

Ini merupakan keadaan yang menyelamatkan pasukan Rusia dari Napoleon pada 1812 dan mengalahkan tentara Jerman di Rusia pada tahun 1943.

Dengan pasukan Kherson yang telah di pindahkan ke Bakhmut, Rusia mulai secara perlahan menempuh maju ke wilayah sekitar Bakhmut yang sempat diakatakan oleh media sebagai “Kota yang tidak penting”.

 “(Sebuah) Kegilaan,” kata Presiden Zelensky, mengenai taktik Rusia di Bakhmut.

Namun Sementara pertempuran semakin memanas, suhu udara secara perlahan semakin dingin. Tidak terlihat tanda-tanda negosiasi dan perdamaian hingga saat ini.

***

Penulis: Aldy Habibie

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler